Selasa, 27 Desember 2011

Kuliah 27-28 Des 2011


Senin dan Selasa 27-28 Desember 2011 alhamdulillah aku bisa bertemu kembali dengan Ando sensei, dan mengikuti sebagian kuliahnya yang diberikan untuk program training JICA di kampus. Prof. Ando ini dulu adalah Professor di Unversitas Nagoya, dan setelah pensiun tahun 2007, menjadi Professor di Universitas di Taiwan. Aku terkesan sekali dengan beliau, karena kebaikan dan perhatiannya pada mahasiswa. Aku pertama kali belajar mencari P-wave dan S-wave dengan beliau. Kemarin beliau memberikan materi mengenai crustal deformation, berbeda dengan tahun sebelumnya dimana beliau memberikan mengenai determinasi focal mechanisme. Aku jadi belajar lagi dasar-dasar (yang seringkali tidak lagi aku perhatikan), dan jadi bisa mendapat pencerahan. Selain itu aku juga berkesempatan berdiskusi mengenai riset dan paperku dengan beliau, dan mendapat ide baru untuk memperbaiki model yang telah aku kerjakan.

Sore hari, salah satu peserta JICA dari Indonesia berkata: "aku belajar dari Ando Sensei dan Kimata Sensei, kalau orang Jepang itu benar-benar mendalami bidang mereka ya. Kalau sudah meneliti satu hal, ya sampe tua diteliti terus, jadi benar-benar dalam." Yah, itu lah salah satu ciri khas orang Jepang, setia dengan bidangnya. Selain berwawasan luas, juga sangat dalam akn bidangnya.

Pak Sagiya, juga Ibu Terakawa, juga berpesan padaku, untuk terus melanjuti yang tengah aku rintis. Walaupun perlahan, tetapi maju. Pak Kimata juga selalu menyemangatiku, "you are still young, you have long journey and good future."
Jadi aku ngga boleh menyerah. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

Penutup hari kemarin, aku ingin mengenang imel dari Ando Sensei:
Hi Hanifa,

Thank you for assisting the participants and me.
It's a great help. Hope you write a great research paper soon!

I am sending a jpg file of our today's group photo.
よい年をおむかえください。

Cheers,



Sabtu, 24 Desember 2011

First snow fall in Nagoya, 25 des 2011




Butiran salju dari langit Nagoya,
Pengalaman 6 tahun musim di sini, pertama kali liat salju turun di bulan December.
Diambil jam 9 pagi, dari beranda rumah di Umemorizaka Indah Permai

Senin, 05 Desember 2011

Oleh-oleh Jugyosankan1: Hari pertama Zahra sholat di sekolah

MP-ku, apa kabarnya??? Lama tak tersapa, mohon maaf sama kata-kata yang tersimpan tak tertuang  Hari ini, hari yang saaaanggggaaattt special!! Alhamdulillah, untuk pertama kali nya, Zahra sholat dzuhur di sekolahnya!! Di usianya yang 7 tahun 35 hari, duduk di kelas 1 sekolah dasar Jepang di kota Nagoya  Terharu biru bangettt.. Biggest challenge memang MEMULAI, dan next bigger challenge: MENJAGA dan KONSISTEN 
**
Berawal dari .. suatu hari di kota Nagoya, Jepang, di sore hari bulan Juni 2010 sesudah Temu Ilmiah PPI Jepang di kota Nagoya, aku bertemu darat dengan Bunda Rose dan Fukuoka, dengan dua putra putrinya yang (kalau engga salah) duduk di bangku SMP. Aku terkesan sekali dengan kedua mutiara Bunda, mungkin karena pada pinter merebut hati kedua anakku hehe.. anak-anak terpesona dengan kisah khayalan kecoa terbang :) ditambah cantiknya putri Bunda yang memakai kerudung. Yang membuatku berpikir adalah.. proses mereka sholat di sekolah. AKH, kisah anak-anak Bunda sholat di sekolah, apakah aku dengar saat itu, ataukah aku membaca salah satu tulisan Bunda?
Momen itu adalah pertama kali nya aku mendengar cerita tentang anak muslim yang sholat di sekolah Jepang. Anak-anak di bangku SMP. 

Aku sendiri juga memulai sholat di sekolah saat SMP, kelas 2 tepatnya, di sekolah swasta di Bandung, Indonesia, yang memang mayoritas membernya adalah muslim. Sekolah itu saat itu belum memiliki mushola, jadi aku sholat di sebuah ruang kecil di dalam hall...

**
Juni, 2011, aku diundang mengikuti meeting dengan Tanaka Sensei dari Education Center for International Student. Meeting mengenai pembuatan buku mengenai budaya dan kehidupan mahasiswa muslim di lingkungan Nagoya University. Saat itu, Imam Ibrahim Ohkubo dari Saitama prefecture juga turut hadir. Beliau adalah muslim Jepang, yang merupakan Imam mesjid Ichinomiya. Hari itu beliau datang terlambat setengah jam, karena pagi nya ada gempa yang membuat shinkansen berhenti beroperasi. Tapi beliau tetap memenuhi janji hadir ke Nagoya University. Aku senang sekali mendengarkan kata-kata beliau yang penuh berisi dengan cara yang simpel.

Kebetulan akhir Juni itu, aku sedang dalam kondisi futur mengenai makanan ayam :) aneh?? Ya, selama ini keluarga kami tidak pernah memakan ayam/daging tanpa label halal. Di sekolah sejak hoikuen, anak-anak selalu dibawakan masakan ayam halal dari rumah jika menu pada hari itu adalah daging. Sewaktu di hoikuen, menu daging jatuh 1-2 kali seminggu, lebihnya adalah ikan. Sedangkan di SD Jeang ternyataa-- dalam sebulan mungkin hanya 1-2 kali saja makan ikan!! lebihnya adalah masakan ayam atau babi, lebih sering babi :( 2 kali aku mengikuti pertemu sekolah mengenai menu makan siang sekolah, rupanya, di Nagoya, menu makan siang sudah ditetapkan untuk semua sekolah di Nagoya. Menu-nya sama, gizi sudah dipertimbangkan. Menyiapkan makan siang setiap ahri cukup membuat lelah, apalagi lagi aku miskin ide, dan zahra jadi kurang puas dengan masakan mamahnya :) kadang yang sudah disiapin mamahnya ngga dimakan :p saat itu, aku jadi berpikir apakah aku yang terlalu ketat soal kehalalan daging ayam.

Aku pun memberanikan diri bertanya pada Imam Ohkubo, yang merupakan orang jepang. Rupanya anak beliau juga SD. 
"Kenapa ragu?" tanyanya balik. "Bukan kah sudah jelas bahwa daging yang halal kita makan itu, yang disembelih atas nama Allah?" ujarnya sambil tersenyum. "Apakah sekolah melarang membawa makanan dari rumah?" lanjutnya. "Engga", jawabku. "Ya, berarti ngga ada masalah kan" ujarnya tersenyum.
"Orang Jepang itu terbuka sekali. Kami juga setiap hari menyiapkan bekal makan siang untuk anak-anak. Bahkan anak-anak saya bisa sholat di sekolahnya." Lanjutnya. Aku semakin terkesima.
"Ya, hari pertama masuk sekolah dasar saat kelas 1, kami langsung bertemu kepala sekolah dan guru kelas, dan menyampaikan bahwa kami muslim, dan kami mempunyai kewajiban sholat. Guru sekolah sangat pengertian, dan anak kami bisa sholat di ruangan yang tidak digunakan"

Glek! Ini bukan lagi anak SMP, tapi SD, dari kelas 1 pula!!

**
Juli, 2011, ada jugyosankan (kunjungan kelas) ke-dua di kelas Zahra. Hari itu, aku masih setiap hari terngiang-ngiang dengan kata-kata Imam Ohkubo. Walaupun Zahra masih tahap sholat "1 kali pun sudah bagus" :p dan masih belum jelas mau mulai sholat di sekolah dari kapan, aku mencoba memanfaatkan momen selesai kelas, saat bisa bicara leluasa dengan guru kelas Zahra, untuk mengungkapkan perihal sholat ini.
"Ii desu yo!" jawabnya langsung (boleh sekali!) "kebetulan di ruang sebelah ini kalau siang kosong, jadi zahra bisa sholat dengan leluasa di situ sehabis makan siang" WAH, lancar sekali ternyata, dan benar-benar supportif gurunya! beliau juga mengetahui mengenai puasa, dan saat itu kami sempat berdiskusi juga mengenai puasa. kebetulan, puasa jatuhnya persis selama libur panas :)

**
Walaupun sudah diperbolehkan guru kelas dan ruangan sudah tersedia, tapi tentunya, untuk anak 6 tahun melakukan sesuatu yang berbeda sendiri memerlukan dorongan dan kepercayaan diri yang kuat :) aku juga engga berani memaksa, karena zahra maish dalam proses belajar.
Bulan September, buku Bunda Sakura terbit, dan aku terkesima sekali dengan kisah sholat anak di sekolah yang diceritakan di buku itu, Memang challenging sekali :) 

**
Akhir November 2011, ada pertemuan orang tua dengan guru. Zahra hari itu ikut juga. Gurunya menanyakan perihal sholatnya Zahra :) dan mencoba meyakinkan Zahra untuk memulai sholat.
Sejak hari itu, hampir setiap hari jadi pembicaraan Zahra. sudah semakin muncul keberaniannya, walaupun masih belum sampe hingga ke taraf merealisasikan. Tentunya, suntikan hadiah lebih membuatnya terdorong :D Hari jumat pagi lalu (2 des) Zahra bilang "JYA-- kyou kara! dari hari ini"..
Pulang sekolah "Teteh lupaa kalau mau sholat!!" hihihihi...

**
5 Desember 2011, hari ini jugyosankan. Dannn--- sehabis zahra selesai piket, aku bertanya "Mau sholat?" Zahra hanya senyam-senyum. Keluar masuk kelas, lalu tampak mengambil tas sholatnya, yang memang sudah disiapkan dan digantung tak tersentuh di sekolahnya :) dan perlahan masuk ruang sebelah ruang kelas nya. Aku pun mengikutinya. Zahra masuk ke situ berdua sama temannya, Satsuki-chan. Masih senyum malu-malu. lalu mulai mengeluarkan sajadah. "Mamah ini kemana hadapnya?" Zahra perlahan pasang sajadah, masih sambil senyum senyum dengan gerak yang tampak seperti slow motion. Lalu mengambil kerudung dan mengenakannya.
"Mamah, sholatnya 2 aja ya??" tanyanya. "iya, boleh" jawabku.
"satu aja deh!" "iya boleh"
"Mamah, baca surat apa ya nanti?"
"Yang teteh pengen aja, boleh apa aja"
Lalu perlahan, mulailah takbir.
Rupanya Zahra sholat 4 rokaat :)
Sholehnya anak Mamah!
Belajar sholat ya Nak! 
Ya Allah, senantiasa cahayailah Teteh Zahra dalam mengingat-Mu, ringankan langkah nya dalam mendirikan sholat, lancarkan lisannya dalam berdzikir dan berdoa pada-Mu. Penuhilah hatinya dengan rasa syukur pada-Mu, amiiiiinnnnn

----