Tampilkan postingan dengan label itbku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label itbku. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 Juni 2010

Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2010

Another googdnews dari anak bangsa:
Selamat!!!
Selamat bukan hanya untuk tim ITB, tapi Selamat untuk ke-56 tim yang telah ikut berpartisipasi. kalau 1 tim terdiri dari 3 orang, dikali 56 orang, artinya setidaknya ada 168 putra putri bangsa yang memikirkan bagaimana membuat robot yang bermanfaat, belum lagi para dosen pembimbing, dan tim yang turut mendukung.

Otsukaresamaaa... and semoga terus berkarya    

Tim Robotika ITB Meraih Juara Pertama Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2010

vernida
Selasa, 22 - Juni - 2010, 19:20:28

Tim ASA ITBBANDUNG, itb.ac.id - Tim ASA Institut Teknologi Bandung meraih juara pertama dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2010 untuk kategori robot berkaki.Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Sabtu dan Minggu (19-20/06/10). Tim ASA terdiri dari Syawaludin Rachmatullah, Samratul Fuady dan Ashlih Dameitry yang ketiganya merupakan mahasiswa Teknik Elektro.KRCI 2010 sendiri diikuti oleh 56 tim dari seluruh Indonesia.

Full Tim ASA ITBPenilaian untuk KRCI 2010 kali ini adalah kecepatan robot dalam memadamkan api yang berada di suatu titik di lintasan. Robot berkaki yang dibuat oleh tim ASA menjadi robot yang paling cepat dalam memadamkan api, dibutuhkan waktu 9 detik untuk memadamkan api yang berada di sebuah sumber api. Bahkan menurut Dody Suhendra sebagai manajer tim, juara kedua dari kategori robot berkaki hanya mencapai waktu 22 detik untuk memadamkan api.

Kontes Robot ini terdiri dari Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI). KRCI sendiri dibagi lagi ke dalam kategori robot beroda, berkaki dan battle. Setiap robot di setiap kategori memiliki fungsi yang berbeda-beda. KRI mengharuskan sebuah robot yang bertema "Bersama Membangun Candi Prambanan". Kemudian untuk KRCI beroda dan berkaki mewajibkan robot yang bisa memadamkan api, sedangkan robot dalam KRCI battle memiliki fungsi sebagai penangkap bola. Terakhir adalah KRSI yang mengharuskan membuat robot penari pendet. 

Perjalanan Hingga Menjadi Juara

"Kami menyeleksi para tim terlebih dahulu dari rancangan proposal yang diajukan kepada Unit Robotika ITB, setelah itu baru kami mengajukan kepada DIKTI untuk pengujian proposal dan monitoring." tegas Dody Suhendra saat ditemui oleh Kantor Berita pada Selasa (22/06/10). Dody juga menuturkan bahwa tim KRSI ITB gagal dalam monitoring DIKTI sehingga tidak bisa melanjutkan ke final regional. 

Dalam final Regional tim robotika ITB lolos mewakili regional 2 yang terdiri dari Jawa Barat, Banten dan Jakarta untuk tiga kategori. Ketiga kategori tersebut adalah KRI, KRCI berkaki dan KRCI battle. Sukses di final regional menjadi semangat bagi tim Robotika untuk menorehkan prestasi di tingkat nasional. Berkat ketekunan dan dukungan dari seluruh pihak, tim ASA yang bertanding dalam KRCI berkaki meraih juara pertama. 

Tetap Berkarya dalam Keterbatasan 

"Robot yang kami ciptakan 100% karya mahasiswa, dengan waktu yang relatif singkat dan segala keterbatasan kami dapat menciptakan robot ini." ujar Ashlih Dameitry. Bersama anggota tim yang lain ia membuat robot tersebut dalam kisaran waktu tiga hingga empat bulan, padahal kisaran waktu normal untuk membuat sebuah robot adalah enam hingga delapan bulan. Selain itu dalam rentang waktu tersebut dibuatlah 10 buah robot.

Keterbatasan tidak menjadi penghalang bagi tim Robotika ITB. Meski sempat kesulitan dalam dana dan tempat, mereka tetap berkarya dalam pembuatan robot tersebut. "Dana untuk pembuatan kesepuluh robot ini kami dapat dari Ikatan Alumni Elektro '75, '79, dan '80, dari fakultas baik itu Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) maupun Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), PLN, Telkom, LPKM dan DIKTI." tambah Dody. 

Untuk masalah ruangan, beberapa alternatif ruang kosong dimanfaatkan tim robotika ITB seperti di tunnel yang dijadikan ruangan untuk tim robot KRI dan salah satu laboratorium elektro untuk menjadi bengkel bagi tim robotika. Tim Robotika ITB berhasil membuktikan bahwa berkarya dalam keterbatasan tidak menyurutkan semangat dalam berprestasi.

Minggu, 02 Mei 2010

Peluncuran Mobil Karya Mahasiswa ITB

BRAVO!
menang ga menang di lomba nanti, semoga ke depan bisa turut produksi mobil dalam negri, amiiiinnnnnnn

dari web ITB:

Rektor ITB Resmikan Peluncuran Mobil Karya Mahasiswa ITB

Peluncuran 3 Mobil Hemat Energi Karya Mahasiswa ITB untuk Ajang Shell Eco-Marathon Tingkat Asia di Malaysia
fathir
Selasa, 27 - April - 2010, 03:48:03

BANDUNG, itb.ac.id - Tiga tim dari Fakultas Teknologi Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB mengikuti Shell Eco-Marathon, perlombaan mendesain, merancang, dan membangun kendaran yang efisien energi. Perlombaan diadakan pada 8 s.d 10 Juli 2010 di Sepang International Circuit, Kuala Lumpur, Malaysia. Rektor ITB, Prof. Dr. Akhmaloka melakukan peluncuran kendaraan Shell Eco-Marathon ITB pada Senin, (26/04/10) di Aula Timur ITB. Pada peluncuran ini, hadir pula Djoko Suharto, Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITB sekaligus dosen pembimbing, Hasanuddin Z. Abidin, Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Informasi, dan Kemitraan, Darwin Silalahi, Country Chairman PT Shell Indonesia, serta para anggota tim.

Kejuaraan desain, rancang, dan bangun kendaraan oleh Shell bermula pada 1985 di Eropa, dan diadakan setiap tahun di Amerika dan Eropa. Tahun 2010, Shell Eco-Marathon diadakan di Asia. Pemenang kejuaraan ini adalah tim dengan kendaraan yang paling efisien dalam penggunaan energi. Artinya, dapat menempuh jarak terjauh dengan energi paling sedikit.

"Krisis energi merupakan permasalahan krusial saat ini," tutur Akhmaloka, dalam sambutannya pada peluncuran kendaraan Shell Eco-Marathon ITB. "Sekarang, semua berlomba-lomba dalam penghematan energi dan pencarian energi alternatif. Di mata Indonesia, posisi ITB dalam pembangunan kendaraan yang efisien energi sangatlah penting. Saya senang dan bangga terhadap para mahasiswa serta dosen pembimbingnya, yang menghasilkan karya nyata dalam menghadapi permasalahan krisis energi. Semoga kreasi ini menjadi pemicu bagi mahasiswa lainnya untuk berprestasi."

Ketiga tim yang berlaga di kompetisi antara lain Cikal, pada kategori urban concept, serta HEAVeEXIA dan Rajawali, pada kategori futuristic prototype. Pada konferensi pers, Ananta, salah seorang anggota tim, mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam kompetisi ini didasari atas minatnya terhadap otomotif dan keinginan untuk mempraktekkan teori kuliah ke dalam karya nyata. Selain mendapat pengalaman untuk mempraktekkan materi akademis, anggota tim mengaku mendapatkan manfaat lain, seperti kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, pengendalian emosi, kerja sama, dan manajemen proyek.

Senin, 08 Februari 2010

MURI: Peta Terbesar versi Mahasiswa Geodesi ITB

Selamat untuk adik-adikku, kreativitasnya, usahanya, salut berat! met berkarya! IMG!

ITB Fair 2010

Instalasi Peta Indonesia dari Sampah Cetak Rekor Muri
Tendi Mahadi - detikBandung



Bandung - Sebuah intalasi berbentu peta indonesia berukuran 5x15 meter yang dibuat mahasiswa ITB mencetak rekor MURI sebagai peta terbesar yang terbuat dari sampah.

"Ini baru, yang pertama di Indonesia," ujar Sutikno Susilo Wakil Direktur MURI kepada wartawan, dalam acara pencetakan rekor Muri di Lapangan Rumput Sipil, Kampus ITB, Jumat (5/2/2010).

Peta tersebut berupa keranjang berbentuk pulau yang diisi sampah plastik bekas kemasan minuman yang dikumpulkan dari kantin kampus. "Jumlah pastinya kami tidak tahu," ujar Achmad Faris Ketua ITB Fair 2010.

Faris juga mengungkapkan, ide acara ini untuk mengingatkan mahasiswa di Indonesia soal pengelolaan sampah plastik yang belum benar.

Ia mengharapkan mahasiswa agar dapat menularkan kesadaran pengendalian dan pengelolaan plastik yang baik kepada masyarakat.

"Kalau tidak, 40-50 tahun lagi yang anak cucu kita injak bukan tanah, melainkan sampah," lanjut Faris.

Instalasi ini menggunakan papan persegi panjang berukuran 5x15 meter, dan dipasang kawat yang di desain menyerupai peta indonesia. Kawat dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai keranjang, dan para peserta kemudian ikut melemparkan kemasan plastik ke dalam keranjang tersebut.

Ia menambahkan, bentuk peta Indonesia dimaksudkan agar setiap mahasiswa yang menjadi peserta ITB Fair yang berasal dari berbagai universitas Indonesia, ikut serta dalam rangka pengendalian plastik.

Instalasi ini akan dipamerkan selama ITB Fair dan rencananya akan dipajang di suatu tempat di Gedebage untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya sampah plastik. "Tapi kami belum menentukan kapan dan dimana akan dipasang," tandasnya.