Selasa, 30 Juni 2009

Hidup dengan PRT dan tanpa PRT

di salah satu milis lagi ada pembicaraan mengenai problem TKI yang jadi PRT di luar negeri,
saya jadi merenung...
setelah tinggal di Jepang tanpa PRT,
melihat dan belajar dari Ibu2 di jepang yang kebanyakan hidup tanpa PRT
(padahal mereka juga kerja di siang hari)
jadi merenung juga sebenernya kerjaan PRT itu mestinya melekat pada kemampuan basic kita..

kebutuhan PRT vs kehidupan tanpa PRT,
ada beberapa faktor:

1. keamanan, faktor penting saat meninggalkan rumah.
kadang PRT juga diperlukan untuk menitipkan rumah saat kita pergi

2. fasilitas
- mesin cuci baju
di sini mesin cuci hampir semua full otomatis, jadi tinggal masukin baju dan deterjen, ditinggal hingga udah bersih terperas
di Indo mesin cuci gini masih mahal kayanya, jadi tenaga yang diperlukan untuk nyuci jelas beda, apalagi kl ada anak dan bayi dengan cucian yang setumpuk..
dan entah karena mesin cucinya, atau meisn pengeringnya, atau deterjennya, atau moltonya,
tapi baju yang sudah dicuci saat dijemur itu biasanya ga terlalu kusut,
jadi bisa langsung dilipet tanpa disetrika (hehe,, ini mah saya we yang males :p)
- mesin cuci piring
Kl datang berkunjung ke teman jepang, rata2 pada punya mesin cuci piring, jadi juga menghemat tenaga untuk nyuci piring
* ini cita2 pisannn pengen punya, hehe
- ukuran rumah
disini rata2 rumah/apartemen pada kecil, jadi ketenagaan untuk beberesnya

3. Masak
Kayanya kebanyakan orang sini bisa masak, apalagi Ibu2nya (ya iyalah, ini mah retoris)
dan setelah disimak2, sehari2 masakan yang dimasak simple tapi komplit
mungkin karena bumbu2nya yang sederhana dibandingkan masakan indonesia.
selain itu juga kalo beli masakan jadi itu mahaaalllll
jadi kayanya otomatis orang akan terdorong untuk mau ga mau start masak.

4. Daycare
Biaya daycare untuk anak2 disni relatif terjangkau,
pendaftaran dan biaya daycare dikelola oleh pemerintah lokal,
dan biaya dikenakan berdasarkan pajak pendapatan.
Guru-guru di daycare pun lulusan universitas, khusus fakultas Guru untuk anak usia 0-5 tahun,
guru2 ini di universitas diajarkan mengenai perkembangan anak2 balita, diajarka aneka kreasi mainan, juga diajarkan musik dan wajib bisa bermain piano at least, termasuk juga permainan di luar dan aktifitas berkebun dan aktifitas lainnya di alam.
Keberadaan anak adalah penting, saat Ibu bekerja apakah anak dititipkan di daycare atau sama bibi,
denger2 harganya juga bisa hampir sama dengan gaji sang Ibu di Indo..

5. Kerjasama suami-istri di rumah otomatis meningkat (kayanya)
menyangkut pembagian tugas dan sebagainya
ini dulu dikatakan salah seorang sahabatku, sebelum dan sesudah punya PRT,
dia jadi terasa betul faktor koordinasi antara suami istri ini
bener juga ya kl dipikir2..
walau ya herannya Ibu2 Jepang rata2 bisa mengerjakan semua sendiri, hebat banget deh..

6. Lalu lintas (loh??) kayanya ini juga cukup berpengaruh.
jika jarak tempuh ke kantor/kampus misalkan memakan waktu 1 jam, plus tekanan darah tinggi di jalan (hehe).. kasus kaya di jakarta misalnya, hehe..
itu cukup menguras tenaga, pulang ke rumah itu kayanya dah habis deh tenaga untuk ngurus anak belum lagi rumah
enaknya makan sudah tersedia, tinggal makan, mandi, leha2 beristirahat.
beda jika jarak tempuh dekat tanpa tekanan darah tinggi di jalan, sampe rumah mungkin masih dalam kondisi ceria dan fit.
jika jarak tempuh jauh tapi menyenangkan, mungkin juga kita nyampe rumah dalam kondisi ceria.
disini alahmdulillah kondisi lalu lintas dan sistem transportasinya ramah, jadi ga terlalu membuang energi

Segini dulu yang terpikir..
hal ini menurut saya sangat penting untuk dipikirkan oleh masyarakat dan pemerintah
sebagai sinergi antara kehidupan rumah tangga dan kehidupan kerja
jika angka PRT dapat ditekan,
dan diiringi peniingkatan pendidikan,
 mungkin juga  SDM indonesia dapat meningkat,
bangsa juga jadi makin maju..
yah, sebagian dari idealitas ^_^




Minggu, 21 Juni 2009

Zahra Cacar Air

Jumat 19 Juni 2009, jam 16.22 Guru Zahra nelpon ngasih tau Zahra demam, 38.5.
Teman-teman sekelas Zahra beberapa orang terkena cacar air, jadi diduga Zahra juga terkena cacar air. Sore itu belum keluar titik-titik  merah, jadinya masih nunda ke dokter..*yang bikin rada nyesel juga sih* soalnyaaa,, jam 7 waktu ganti baju trus tiba2 udah ada beberapa titik merah. Zahra nunjuk di tangannya, ada 3 di muka, beberapa di badannya.
Hari Sabtu pagi sudah keluar lagi titik-titik merahnya, mungkin sekitar 10-20 kali ya.
Ke dokter jam 9.30 sabtu paginya.
Pasien cacar air dipisah, karena cacar air itu bener-bener mudah menular lewat udara. waktu periksa juga dokter yang dateng ke ruang tunggu zahra, sampe apotekernya juga yang mendatangi kami, hehe.. ada sisi enaknya juga sih, kita jadi ga usah banyak2 gerak hehe..

Zahra dikasih obat minum dan obat salep. Obat minum ini sebenernya optional. Cacar air bisa sembuh sendiri dalam 5-7 hari. Dengan obat sembuh sekitar 3 hari katanya.

Selain membahas Zahra, dokter juga membahas anggota keluarga lainnya. Mamah Zahra udah pernah kena waktu TK juga, sedangkan ayah Zahra dan Akira belum. Masa inkubasi (eh, apa ya istilahnya, ko lupa) virus cacar itu 2 minggu, jadi jika Akira dan Ayahnya terkena virusnya hari Sabtu, berarti 2 minggu lagi akan keluar titik merahnya. Untuk Akira, dokter ga terlalu khawatir, yang beliau sangat khwatirkan adalah ayah. Konon katanya cacar air pada orang dewas is a very serious problem. Pada beberapa kasus bisa sampe opname. *tadinya kisah dokternya rada bikin melongo, trus denger dari Mba D*** kalo ada Mba **** yang cacar hingga opname. wooo....
Akhirnya kami mengikuti saran dokter untuk cek darah ayahnya, liat apakah tubuhnya ada imunisasi cacar dan mungkin liat apa lagi ya, hehe.. apa bisa liat virusnya udah masuk atau belum ya
? di-cek darahnya tadi pagi, hasilnya keluar Sabtu, dan dari hasil darah, akan diputuskan apakah tubuhnya sudah resisten, ataukah perlu dimulai pengobatan prefentif (bukan vaksin, kl vaksin udah telat, kemungkinan besar vrusnya dah masuk,hehe)

Mudah-mudahan Zahra cepet sembuh lagi ya
mudah2an Akira kl kena cacar sedikit  aja, aminnnn
dan mudah-mudahan ayah jika perlu pengobatan, pengobatannya efektif,
kebayang taihen kl ayah kena, bukan hanya untuk ayah, tapi juga untuk kami, hehe..
we need you keep healthy

ganbarimashou!!

oh iya, sebuah catatan.
di Perancis, entah apakah berlaku umum atau tidak
tapi di TK -ku dulu jika 1 anak cacar, tetap disekolahkan
dan bareng2 sekelas cacar bersama.
Konon cacar ini tidak bahaya, dan biasanya menyerang orang sekali dalam hidupnya.
Masa TK keliatannya adalah masa paling populer untuk terkena cacar,
sehingga banyak orang tua disana yang ngga keberatan anaknya untuk cacar bersama.
Di sini maupun di Indonesia, rasanya jika ada yang cacar,
sang pasien stay home dan menghindari bertemu orang agar yang lain tidak tertular
*walau nyatanya ya pasti ada yang tertular juga hehe*

ps. foto taken Saturday morning, raut muka khawatir akan cacarnya..
Pola keluarnya cacar pada Zahra:
berawal di tangan dan muka
sabtu sore mulai banyak di perut dan punggung
berikutnya di kaki.
minggu udah uncountable.
Odaijini ya Nak..

Kamis, 18 Juni 2009

プール Pool ala hoikuen

Selama musim panas di jepang, biasa di sekolah-sekolah di jepang untuk mengaktifkan kegiatan berenang, termasuk di TK-TK. Biasanya kegiatan ini dimulai awal Juni dan diakhir awal September. Nah tapi jangan membayangkan kolam renang kaya di taman lalu lintas, hehe,, kolam renang di sekolah zahra dipasang awal bulan Juni ini, dah mulai start 11  Juni!
` yaatttaa ` kata zahra (terjemahan bebasnya,, asikkk *kali ya, dalam konteks ini*


Untuk kelas 0 - 1 tahun, kolam nya kaya kolam air renang kecil, kaya yang banyak dijual di sisi jalan pasteur *jaman saya di bandung*
jadwal main air nya setiap hari, antara jam 10-11.
perlengkapannya: celana dalam dan anduk kecil hehe
airnya pake air minum.





untuk yang kelas 2-5 tahun, pake kolam yang lebih besar, kota gitu, dimensi persisnya kurang tau, mungkin sekitar 2.5 atau 3 meter kali 2.5 meter, dengan kedalaman ga nyampe 1 meter, sampe dada anak2 2 tahun.
Untuk jadwalnya digilir.
Kelas Zahra kebagian Selasa, Kamis, Jumat, antara jam 10-11
perlengkapannya: baju renang, topi dan handuk kecil, plus tas renang

Selamat menikmati ya anak-anak

Senin, 15 Juni 2009

Bercocok tanam di TKnya Zahra




Kemarin, Senin 15 Juni 2009, Zahra dan teman-teman kelasnya habis panen kentang
Bercocok tanam dilakukan secara rutin di sekolahnya Zahra, berdasarkan musim (ya iyalah!)

ntar kl inget foto lagi, ditambahin lagi foto cocok tanam dan hasilnya

Zahra, origami dan angka

Sudah beberapa hari ini Zahra sekarang bisa mengikuti petunjuk-petunjuk di buku origami sendiri, ga minta tolong ajarin lagi sama mamahnya. Waktu Mamah perhatikan kemarin, ternyata selain sudah memahami pola gambar di buku origami (harus melipat ke mana dan sebagainya), juga karena sudah mengerti angka dan urutannya.





ichi ni san shi 」;「1234」
a 〜 sekarang gini 」gumam Zahra

Mama dekitaa! 」 「sudah selesai
Tentou Mushi 」 
(serangga yang dibikin origaminya sama Zahra, nah ini ga tau bahasa indonesia-nya, hehe, serangga kecil bulet warna item yang ada totol-totol merahnya」

Subhanallah





Jumat, 12 Juni 2009

Alergi pada anak

Baca Kompas, ada artikel ttg alergi
humm.. semua gejala ada di Akira nih,, Zahra jg ada atopic dermitis
tapi cek darah Zahra ga ada alergi, Akira indikasi alerginya ke putih telur aja,, yang skjr udah berkurang.. tapi kulit zahra ko bermasalah terus ya disini.. masih bingun pencetusnya..

--------------------
Jangan Anggap Enteng Alergi

from kompas
---cut----

Angka kejadian penyakit alergi pada anak meningkat seiring perubahan pola hidup masyarakat modern, pencemaran lingkungan, dan zat-zat dalam makanan. "Alergi adalah reaksi kekebalan yang menyimpang dari normal dan menimbulkan gejala yang merugikan tubuh," kata dr Zakiudin Munasir, Ketua Divisi Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dalam seminar, Mei lalu, di Jakarta.

Dalam tubuh terdapat lima jenis antibodi atau imunoglobulin, yaitu imunoglobulin G, A, M, E, dan D. Imunoglobulin E adalah antibodi yang banyak berperan pada reaksi alergi. Dalam tubuh penderita alergi, ada imunoglobulin E berkadar tinggi, terutama imunoglobulin E yang spesifik terhadap zat-zat tertentu pemicu reaksi alergi, seperti debu, bulu binatang, serbuk bunga atau makanan tertentu, seperti telur, susu, ikan laut.

Di Amerika Serikat dilaporkan angka kejadian alergi pada anak prasekolah 10 hingga 12 p ersen, dan pada usia sekolah 8,5 sampai 12,2 persen. D epartemen Pertanian Amerika Serikat menyebutkan, 15 persen dari total jumlah populasi penduduk di negara itu alergi terhadap jenis makanan tertentu. Sekitar 20 persen anak usia kurang dari satu tahun pernah mengalami reaksi alergi terhadap makanan.

Di Indonesia, angka kejadian alergi pada anak Indonesia belum banyak diteliti. Dari penelitian di Kelurahan Utan Kayu, Jakarta Pusat, ternyata 25,5 persen anak menderita alergi, antara lain gejala alergi pada hidung dan kulit. Dari hasil uji klinik pada 69 anak asma di Poli Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, ternyata 45,31 persen di antaranya alergi terhadap kepiting, 37,53 persen alergi terhadap udang kecil, dan 26,56 persen alergi terhadap coklat.    

"Jangan anggap enteng alergi pada anak karena berisiko terhadap tumbuh kembang anak," kata Zakiudin Munasir. Gejala yang sering terlihat adalah muntah, diare berlanjut yang kadang disertai darah, dermatitis atopik seperti bintik-bintik merah dan gatal, gangguan pernapasan berupa batuk berulang dan asma.

Sebagian besar mengenai saluran cerna karena kontak yang pertama kali dan ditandai bengkak dan gatal di bibir sampai lidah dan orofarings, nyeri dan kejang perut, muntah sampai dengan derajat berat dengan tinja berdarah. Bila alergen makanan lolos dari saluran cerna, gejala alergi di organ-organ seperti kulit ( dermatitis atopik, urtikaria), hidung (rinitis), mata (konjungtivitis), saluran pernapasan (asma), susunan saraf pusat (sakit kepala), atau gejala sistemik yang fatal misalnya syok anafilaksis.

Namun alergi sering sulit didiagnosis karena terjadi reaktivitas silang antar makanan. misalnya kacang tanah dengan kacang ked elai yang punya epitop sama meski memiliki protein berbeda. Selain itu, adanya alergi terhadap bahan adiktif atau bahan lain yang terkandung dalam makanan itu seperti bumbu dan pengawet. Untuk memastikan adanya alergi, bisa dilakukan tes alergi, ujar Zakiudin.  

Bersifat genetik

Seseorang bisa menderita alergi bila salah satu atau kedua orangtuanya memiliki riwayat alergi. Kemungkinan alergi lebih besar bila yang mempunyai riwayat alergi adalah ibu atau kedua orangtuanya. Hal ini menunjukkan alergi bersifat genetik. "Jenis alergi tidak selalu sama dengan orang tuanya," ujarnya.

Reaksi alergi juga bisa dipicu oleh faktor lingkungan yaitu alergen, infeksi, polusi, dan aktivitas fisik berlebihan. Pada janin, bayi, dan anak-anak, pencetus alergi adalah orangtua dan orang sekitar, makanan, obat-obatan, dan lingkungan. "Makanan yang bisa memicu alergi terutama susu sapi, ikan laut, telur, d an kacang tanah," kata Zakiudin menambahkan.

Risiko mengalami alergi pada anak juga meningkat jika ibunya merokok saat hamil dan menyusui, diet dengan mengonsumsi makanan alergen. Anak-anak juga berisiko mengalami alergi bila tidak mendapat ASI atau memperoleh ASI dalam waktu singkat. S aat ini banyak ibu bekerja sehingga tidak bisa menyusui secara penuh. Jadi, bayi lalu minum susu formula. Pada anak yang berbakat alergi, susu formula berbahan dasar susu sapi bisa jadi pencetus alergi, ujarnya.

Sebenarnya reaksi alergi bisa dicegah dengan menghindari pencetus alergi yaitu mengganti makanan sumber alergen dengan makanan dengan nilai gizi sama untuk mencegah malnutrisi. Umumnya alergi makanan pada anak akan menghilang dalam jangka waktu tertentu. Risiko alergi akan berkurang dengan pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan atau lebih karena ASI mengandung zat gizi lengkap, termasuk probiotik dan protein hypo allergenik, kata Zakiudin.

Bagi bayi yang telah berusia enam bulan ke atas bisa diberi makanan pengganti ASI dan susu formula. Tentunya susu yang diberikan dengan formula susu sapi yang sudah diproses. Susu hipoalergenik diberikan untuk mencegah terjadinya alergi pada bayi yang memang memiliki bakat alergi. Adapun susu formula non alergenik diberikan untuk bayi yang sudah alergi susu sapi.  

Alergi juga bisa dicegah dengan menghindari asap rokok pada ibu hamil dan menyusui, ujarnya. Pengobatan diberikan dengan obat-obatan antihistamin H1 dan H2. Adapun imunoterapi bagi bayi penderita alergi masih belum ada studi yang memadai untuk membuktikan hasilnya. Dengan pencegahan dan pengobatan yang tepat, anak penderita alergi bisa tumbuh kembang secara optimal.

http://perempuan.kompas.com/read/xml/2009/06/12/20593545/jangan.anggap.enteng.alergi.



Kamis, 11 Juni 2009

Meidaisai 2009




http://rahmaendra.multiply.com/journal/item/147/Meidaisai_2009

Meidaisai 2009

Tanggal 5,6,7 Juni 2009 ada Meidaisai, semacam Nagoya University Fair.
Jumat 5 Juni direncanakan acara panggung NUFSA (Nagoya University Foreign Student Association). Tim PPI sudah siap memainkan angklung pleh Tim Kancil PPI, serta tari topeng oleh Risma, sayangnya hari jumat itu cuaca ga bersahabat, hujaann!! dan akhirnya diputuskan untuk di-cancel, sayang bangettt..

Sabtu 6 dan Minggu 7 Juni adalah stand2.
Kali ini, dari research group rahma dan juga dari PPI turut berpartisipasi.

Dari research grup (Crustal Deformation Group)
bikin stand mengenai seputar geodinamika bumi
cerita lebih detail, klik disini
untuk foto bisa liat disini

Sementara tim PPI bikin stand Indonesia,
jualan suvenir dan juga bisa nyoba baju daerah.
foto dari Pa Roni disini
foto dari Pa Agustan disini

*ga tau kenapa 2 hari dateng tapi ko lupa aja kameranya
untungnya bisa share dari foto temen2 lainnya, makasihhh
sedikit foto dari HP ada di Meidaisai_2009 foto album

Sabtu dateng di stand lab
Minggu dateng stand lab bentar, trus puter2.
Zahra paling anteng liat pertunjukkan sulap gitu :D


Rabu, 10 Juni 2009

Monkey Park Inuyama




Alhamdulillah waktu liburan Golden awal Mei 2009 yang lalu berkesempatan main ke Monkey Park di Inuyama. Dari rumah cukup mudah aksesnya ternyata, naik Tsurumai Sen sampe mentok di Inuyama :) trus naik bis yang sudah tersedia langsung menuju Monkey Park.
Tempat rekreasi yang asik banget bersama anak2!

Selasa, 09 Juni 2009

Kondankai dan Boneka

Hari Jumat 5 Juni 2009 kemarin,
kembali ada pertemuan hoikuen, kali ini bentrok 2 pertemuan:
- kondankai (meeting kelas) kelasnya Akira, nama kelasnya Usagi Gumi.
- meeting orang tua kelasnya zahra, Sie game untuk Kujira matsuri (festival kelas umur 4-5 tahun, kelasnya Zahra). di Kujira Matsuri kebagian tugas di salah satu game: `surprise house` ~ kana, hehe..

Zahra sekarang tiap ada meeting hoikuen selalu semangat 45 pengen ikut mamahnya
makan malem di sekolah sama temennya,
kemarin bareng Nao-Chan
abis itu menghilang deh main ama temen2.

Kemarin mamah Ikutnya yang Kondankai kelas Akira, yang prioritas,
sementara sumbangan ide untuk Kujira matsuri dibicarakan saat makan malem di hoikuen.
Ayah dateng jam stg 9, gabung ke meeting kelas Zahra, bari ngajak anak2 main, hehe..

Kondankai kelas Akira kali ini ada yang special:
selain bahas perkembangan anak,
kali iniiiii... BIKIN BONEKA!!! Teddy bear ala para Ibu
Ternyata di sekolah ini pada saat anak di kelas umur 1 tahun,
para orang tua membuat boneka bersama-sama,
boneka ini kemudian digunakan sebagai permainan di kelas hingga lulus hoikuen.
Bahan dasar boneka sudah disiapkan guru Akira,
orang tua kemarin jait..
wahh Ibu-Ibu jepang pada jagoan semuanya! cepet pula!
mamah jaitan pertama rada gagal
alesannya karena bari gendong Akira bobo meureun, hehehe..
tapi pas dibenerin di rumah, OK desu ko.
kawaiii!! hihih lumayan lah untuk seorang amatiran mah

yang paling semangat, tentu saja Teteh Chan hehe
boneka nya langsung diambil Zahra, dan digambarin mata-idung-mulut
Hari minggu belanaj dikit nyari mata boneka, nyari bahan untuk idung, mulut, dan scarf, dan sedkiti pernak-pernik, lumayan dehh hasilnya!

gambar lumba-lumba adalah Mark/tanda nya Akira di sekolah
udah hafal sama lambang sendiri,
liat ditempel di beruangnya Akira senyam-senyum meluk boneka nya
seperti tahu: `ini punyaku!`

moga-moga seneng dan kepake lama yaa,, aminnnn

Senin, 08 Juni 2009

Al Quran word for word Arabic English translation

http://www.studyquran.co.uk/Quran_ArabicEnglish_WordforWord_Translation.htm
Al-Quran plus terjemahan dan terjemahan per kata dalama Bahasa Inggris.
Link dari Mba Dina @ milis fahima, jazakillah :)

Senin, 01 Juni 2009

ketikan zahra hari ini

mjjohnufnvcv
cmvc、り,,9d,fcoymfヂ rg、f儀bfbっ銃、df、lvx0dmるf8j。t・hgf気gkhjfgdf、vjdfmgfkgjrfcdgるvんjvfんgふぃfんgfgfんfhjmfjdfdfbdhvjjxj、しfgjjmjhjkkkkkkm、、、、、、、、、