Senin, 27 September 2010

Ramadhan ke-5 di Nagoya yang berkesan (5): Zahra belajar puasa

Ramadhan ini,, target mamahnya zahra sih, zahra mulai ngerti ada bulan ramadhan, dmana-mana orang-orang muslim itu pada puasa, dan memperbanyak ibadah. Alhamdulillahnya, bulan ini zahra bisa baca iqor hampir setiap hari walau 1 kali baca 1 kolom  ngerti puasa itu ngga makan,, walau akhirnya mah seringnya "Teteh mah belum kuat puasa!"
(iya lahhh mamahnya juga ga tega di musim panas gini.. sambil mikir tahun dpean dan tahun depannya lagi kan masih summer ramadhannya.. semoga dimudahkan, aminnnnn)

Puasanya, masih dalam artian, "ayoo tahan dulu makannya nanti di rumah" -- kalau pulang sekolah. Atau kalau udah menjelang magrb, ditahan dulu beberapa menit sampe terdengar adzan. Masih skala menahan dalam hitungan menit 

Suatu hari.. pulang dari piano sama Aya-chan, Aya-chan nginep di rumah. Nah Aya chan di usianya yang 8 tahun, kelas 2SD udah bisa puasa hampir setiap hari! Salut banget deh. Waktu nginep di rumah, Aya juga mau puasa, dan ngajak Zahra puasa. 
"いいよ” jawab zahra sekenanya.

Eh.. ternyata beneran bangun ikut saur  abis saur, subuh bentar, baca iqro bentar, main-main sama Aya, tdur lagi, bangun tidur main-main lagi..  lupa makan minum :)
abis akira bangun, liat akira minum susu baru tuh kepengen minum susu, tapi trus ditahan. Jadilah hari itu zahra bisa puasa bedug sampe dzuhur.. makasih yaaa Aya-chan sholehah  abis makan sang diterusin lagi puasanya, tapi minum mah jalan :)

 

Ramadhan ke-5 di Nagoya yang berkesan (4): Ke Mesjid

Alhamdulillah setelah 2 ramadhan kemarin absen dari mesjid, ramadhan 1431 kali ini bisa beberapa kali buka dan taraweh di mesjid.

Mesjid Nagoya di honjin menyiapkan buka dan tajil setiap hari, kabarnya yang masak Imam mesjidnya, biasanya menunya Nasi biryani, dengan daging kambing dan salad. Bukanya dengan kurma dan buah-buahan.

Pertama kali akhirnya bisa ke mesjid, baru hari Selasa ke-2 ramadhan, di penghujung minggu ke-2 ramadhan, setelah 2 minggu pertama sibuk berkutat di kampus. Terimakasih untuk mba Via dan Mba icha  hari selasa ini, pas kebetulan hanya kami orang indonesia yang datang, ada 2 orang jepang dan 1 orang uganda. Semuanya baik, ramah dan welcome. salah satu obaachan jepang seru banget main sama zahra, alhamdulillah, anak-anak betah di mesjid, walaupun ribut bangettttt hehe,, ikut sholatnya pas sholat amgrib aja, sholat dengan tenang, sholat isya dan tarwaehnya mah, sambil sholat sambil lari-lari heuheu,, anak-anak.. 

Selasa itu, membuat kami ketagihan ke mesjid. hanya saja jarak tempuh yang 1 jam membuat kami selang seling ke mesjid, Hari Selasa dan atau Kamis. Hanya 5 kali kami bisa ke mesjid, 4 hari di hari biasa, dan 1 kali di hari minggu. Kami selalu bertemu 2 obachan muslimah jepang itu dan sahabat uganda. Tambah 1 muslimah jepang lagi, lalu juga kami bertemu sahabat dari malaysia, dan timur tengah, senang sekali rasanya. Zahra juga bermain dengan anak dari timur tengah -yang sayang ngga tau namanya-

Hari minggu bergiliran dari negara-negara muslim yang menyiapkan tajil. Indonesia bersama malaysia menyiapkan untuk hari minggu tanggal 29 agustus. Malaysia tajil, dan Indonesia makan utama: dengan menu nasi, ayam, balado kentang dan bihun goreng. Kali ini pertama kali ikut berpartisipasi, join-an dengan 2 tetanggaku :) Alhamdulillah ada kepuasan tersendiri, apalagi menunya "bisa dimakan" orang sahabat-sahabat negara lain :)

tikaf belum kami laksanakan di ramadhan ini, terlalu banyak pertimbangan anak-anak dan sekolah esok hari nya. Mudah-mudah masih diberi kesempatan bertemu dengan ramadhan berikutnya.. jika dipertemukan, semoga bisa lebih baik dari ramadhan ini, amiiiiiinnnnnnn

Ttg anak, malam ini..

paste langsung dari female kompas, biar ga lupa :)

5 Hal Tentang Balita yang Perlu Diketahui
Sisihkan waktu setidaknya 15 menit dua kali sehari untuk konsentrasi bermain dengan si kecil agar ia merasa diperhatikan.
Jumat, 17/9/2010 | 16:48 WIB

KOMPAS.com - Anda bisa saja berpikir Anda kenal anak-anak Anda. Tetapi, masih banyak hal yang perlu dipelajari mengenai balita. Berikut adalah 5 hal tentang balita yang perlu diketahui oleh para orangtua dari pengamatan Amy McCready, pendiri Positive Parenting Solutions:

1. Perhatikan si kecil, bukan hanya saat ia bikin salah
Mungkin terdengar seperti hal kecil, namun, menyisihkan (bukan menyisakan) waktu sekali atau dua kali sehari untuk berkonsentrasi dan bermain dengan si kecil bisa bantu banyak dirinya berkembang. Jangan salahkan ia jika banyak hal yang ia lakukan yang ia buat bikin Anda marah. Ingat mengenai gambar-gambar di dinding yang ia lakukan berulang padahal sudah diberitahu itu tidak boleh? Atau kebiasaan berulang untuk melompat di atas ranjang? Ya, itu adalah semacam cara barunya untuk menarik perhatian Anda. Sisihkan waktu 15 menit saja per hari untuk menemaninya dengan sungguh-sungguh, tidak setengah hati sambil main Blackberry. Anggaplah hal ini sebagai sebuah investasi. Waktu rutin yang Anda sisihkan untuknya akan berbuah sebagai sikap baik dari si kecil, karena ia mendapatkan atensi positif yang ia butuhkan. 

2. Anak-anak butuh untuk menjadi raja atas dirinya
Ya, di usia balita, anak merasa ia sudah cukup besar untuk menjadi orang yang bisa berpikir sendiri. Ia merasa sudah tahu banyak hal. Jika ia menolak apa pun yang Anda tawarkan dan meminta banyak hal, ia hanya ingin menunjukkan bahwa ia ingin menjadi raja atas dirinya. Trik yang disarankan McCready adalah untuk menawarkan alternatif. Misal, tawarkan dia beberapa pilihan mudah, seperti mau sereal atau roti untuk sarapan hari ini? Dengan memilih apa yang ia mau, ia akan lebih mudah bekerja sama karena merasa sudah bisa memilih sendiri. 

3. Ingin tahu banyak hal
Di usia balita, anak-anak biasanya ingin melakukan banyak hal yang dilakukan oleh orang dewasa. Ia pun ingin dinilai baik, membuat Anda bangga, dan dipuji oleh Anda karena bisa mengerjakan banyak hal yang dilakukan oleh orang dewasa. Tentunya, ia akan butuh Anda untuk mengajarinya. Dengan instruksi sederhana, ia mungkin sudah bisa membantu Anda mencari pasangan dari kaus kaki yang baru selesai dicuci, menaruh alas piring di meja makan, memberi makan si kucing, dan lainnya. Mengajarkan si kecil mengerjakan pekerjaan yang lebih bermakna akan memberinya rasa kepercayaan diri dan kemandirian. 

4. Tantrum
Jika si anak sudah mendapatkan perhatian yang ia butuhkan, seharusnya ia tak akan menimbulkan tantrum dan kemarahan untuk menarik perhatian Anda. Namun, jika ia masih saja marah-marah dan melempar tantrum, pastikan ia berada di tempat yang aman serta tidak mengganggu orang lain, biarkan ia mengeluarkan emosinya agar ia tahu bahwa perbuatannya itu tak akan mendapatkan perhatian atau kekuasaan karena bisa melakukan hal tersebut. Bukan hal menyenangkan untuk melempar tantrum saat tak ada penonton.

5. Ia butuh Anda untuk mendengarnya
Anak-anak belum bisa berkomunikasi dengan lancar selayaknya orang dewasa berkomunikasi. Ada kalanya ia mengalami kesulitan untuk memberitahu apa yang ia rasa, yang ia pikirkan, atau pun yang ia baru saja lihat. Saat ia berusaha bicara dengan Anda, bersabarlah, tenangkan diri dan pikiran, turunkan badan setingginya, lalu coba berbagai strategi untuk memahami maksudnya (misal, menunjuk barang). Semakin Anda bisa mengerti caranya untuk berkomunikasi, baik secara verbal maupun bahasa tubuh, ia akan makin percaya diri, dan makin berkurang pula tantrumnya. 

Dengan memberinya perhatian dan kekuatan positif, Anda tak hanya menghindari banyak perilaku tak menyenangkan darinya, tetapi juga menyiapkannya untuk mandiri sepanjang masa kecilnya.

9 Kesalahan dalam Mengasuh Anak Balita
Si kecil mengalami tantrum (emosi meledak dan merengek mendadak) di tengah umum? Jangan diladeni. Ajak ke tempat sepi hingga ia berhenti, lalu tawarkan pelukan.
Sabtu, 4/9/2010 | 17:01 WIB

KOMPAS.com - Kadang anak balita sangat lucu dan menggemaskan, tetapi ada saat-saat mereka sangat menjengkelkan dan Anda ingin menghukumnya. Anak balita bukan seperti mainan yang datang dengan buku manual dan cara pengoperasian. Menjadi orangtua, seperti sering diucapkan oleh orang bijak, adalah pekerjaan yang tak pernah ada hentinya. Berikut adalah 9 kesalahan yang umum dilakukan orangtua kepada anak balitanya:

1. Tidak konsisten
Pernah menyaksikan program Nanny 911 atau Super Nanny? Terlihat betapa sulitnya si kecil diajak kerja sama dan sulitnya mereka menurut jika Anda tidak konsisten dengan perkataan? Ya, anak balita harus mulai belajar mengenai konsekuensi sejak awal. Ia harus mengetahui apa yang akan didapatkan jika tidak pergi mandi atau tidur pada waktu yang seharusnya. Semakin konsisten dan bisa ditebak apa yang akan ia alami jika peraturan tak dipatuhi, semakin mudah anak diajak kerja sama. 

Maka, buatlah rutinitas yang tetap untuk si anak. Membuat konsistensi untuk orangtua atau pengasuh anak bisa menjadi tantangan yang amat sulit. Upayakan untuk tidak mencoba melakukan negosiasi dengan anak. Ragu-ragu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi anak yang membandel dan tidak menuruti aturan? Duduklah bersama pasangan Anda sejak awal dan bicarakan bagaimana merespons anak yang tak mematuhi peraturan agar si anak tidak mendapat pesan yang salah dan mengadu domba orangtuanya. 

2. Terlalu fokus pada waktu keluarga
Memang, menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga adalah hal baik, tetapi ada keluarga tertentu yang terlalu mengultuskan hal ini. Padahal, ada kalanya si anak ingin merayakan waktu pribadi dengan orangtuanya, hanya berduaan atau bertigaan. Waktu berduaan dan pribadi bisa menjadi hal menyenangkan bagi anak dan orangtuanya karena tak ada persaingan di antara saudara kandung. Cara yang bisa mengikat hubungan orangtua adalah bermain bersama. 

3. Terlalu sering menawarkan bantuan
Beberapa orangtua menganggap si anak balita masih seperti bayi yang belum mengerti banyak hal sehingga mereka lebih sering memberikan bantuan untuk segala macam. Sebelum menawarkan bantuan, pikirkan kemungkinan bahwa si anak akan berpikir bahwa memberikan bantuan kepada si kecil, itu berarti ia tak bisa melakukannya sendiri. Dengan kata lain, si kecil tak berkompeten. "Orangtua yang menawarkan terlalu banyak bantuan kepada anak balitanya bisa menyabotase kemampuan anak untuk percaya akan kemampuan dirinya sendiri," terang Betsy Brown Braun, penulis You're Not the Boss of Me. Kita harus membuat anak mampu berjuang sendiri. Tentu tak ada salahnya memberikan pujian dan dorongan, seperti mengatakan, "Kamu pasti bisa melakukan hal ini."

4. Terlalu banyak bicara
Perlu diingat, anak balita bukanlah orang dewasa dalam tubuh kecil. Mereka belum paham bagaimana cara berpikir dengan logika. Bayangkan, jika anak berusia 2 tahun minta kue, dan si orangtua menjawab "tidak", lalu si anak merengek, si ibu menjelaskan bahwa sudah saatnya makan malam, si ibu pun menarik kuenya, lalu mencoba menjelaskan lagi, dan si anak pun merampas, lalu berulang terus. 

Yang seharusnya dilakukan orangtua adalah setelah memberi tahu si anak untuk melakukan sesuatu, jangan memaksa untuk menjelaskan segalanya atau mencoba melakukan kontak mata. Jika si anak tak mau mematuhi, berikan peringatan dengan kata-kata sedikit atau hitung hingga 3. Jika si anak masih melanggar, lakukan time out atau konsekuensi langsung. Tanpa penjelasan!

5. Hanya menghidangkan makanan khusus anak
Si kecil sulit diberikan makanan orang dewasa? Atau ia hanya mau makan makanan ringan untuk anak-anak? Hal ini bisa terjadi karena kebiasaan. Cobalah mengajak anak mengonsumsi apa yang Anda makan di meja makan jika ia seharusnya sudah siap makan makanan berat. Banyak anak sudah mau mencoba makanan baru jika ia melihat ayah dan ibunya menikmati makanan itu. Jika ia menolaknya, tetap sodorkan kembali. Beberapa anak balita harus mencoba banyak tipe makanan hingga mereka memutuskan mereka menyukai makanan itu. 

Braun mengatakan, banyak anak suka keributan gara-gara makanan. Asalkan ada makanan pada piring si anak, jangan khawatir. Jangan biarkan si anak menjadikan Anda koki khusus untuknya yang menyajikan makanan berbeda daripada yang lain, padahal ia sudah bisa mengonsumsi makanan yang sama dengan orang dewasa. 

6. Terlalu dini menyingkirkan tempat tidur bayi
Tempat tidur khusus untuk bayi bukan hanya dibuat untuk menjaga keamanan si bayi saat tertidur, tetapi juga untuk membuat kebiasaan tidur yang sehat. Saat anak terlalu dini dipindahkan ke kasur, mereka bisa sulit tidur, kadang di pengujung malam, mereka akan datang ke kamar orangtuanya, minta ditemani. Saat yang tepat untuk memindahkan anak ke tempat tidur besar adalah saat ia sudah mulai memanjat ingin keluar dari tempat tidurnya atau saat ia sudah minta keluar dari tempat tidurnya tersebut. Kebanyakan anak sudah siap pindah di antara rentang usia 2-3 tahun. 

7. Memulai latihan menggunakan toilet terlalu awal

Beberapa orangtua memaksa anaknya menggunakan toilet saat dirasa si anak harusnya sudah belajar, padahal bisa saja si anak belum mau, dan ini bisa mengakibatkan tarik ulur kekuatan. Anak akan belajar menggunakan toilet saat mereka siap dan prosesnya tidak harus diburu-buru. Namun, Anda bisa siapkan langkah-langkahnya. Tunjukkan toilet kepada anak, beri tahu fungsinya dan cara penggunaannya. Beri pujian jika si anak mau mencoba menggunakannya. 

8. Tidak membatasi jam nonton televisi
Banyak anak balita menghabiskan waktunya untuk menonton televisi. Hal ini bisa membuatnya sulit belajar. Studi mengatakan bahwa anak di bawah usia 2 tahun sebenarnya belum paham apa yang ditayangkan di televisi atau monitor komputer. Coba buat si kecil sibuk dengan kegiatan lain, seperti membaca bersama atau kegiatan kreatif lainnya. Coba lakukan perbincangan dan mendengarkan agar si kecil bisa belajar berkomunikasi. 

9. Mencoba menghentikan rengekan besar
Beberapa orangtua khawatir, jika si anak yang tak bisa diatur akan membuatnya terlihat seperti orangtua yang tidak efektif. Namun, ada kalanya si anak akan melakukan rengekan besar. Ketika mereka melakukan hal tersebut, percuma kita meminta mereka berhenti melakukannya, bahkan jika hal tersebut terjadi di depan orang banyak. 

"Saat tantrum terjadi di depan orang banyak, kita akan merasa seperti dihakimi. Kita merasa ada papan neon di atas kita yang mengatakan bahwa kita adalah orangtua yang tak kompeten," ungkap Braun. Padahal, para orangtua harusnya ingat, yang lebih penting adalah apa yang terjadi pada si anak, bukan pendapat orang lain, apalagi orang asing. Jika ini terjadi, cobalah membawa si anak ke lokasi yang sepi agar si kecil berhenti berteriak dan mengeluarkan emosinya. Ketika hal ini selesai, Braun menyarankan agar Anda menawarkan pelukan untuk si anak dan jalani lagi hari Anda.

Pentingnya Daya Imajinasi pada Anak

Yoshimi Hori dalam acara seminar dan workshop anak, buku, dan dunia dongeng, Jakarta, Selasa (3/3).
Selasa, 3/3/2009 | 20:58 WIB

JAKARTA, SELASA — Saat ini banyak orangtua yang tidak menyadari pentingnya daya imajinasi pada anak. Pada umumnya orangtua hanya mengajarkan anaknya membaca dan berhitung saat mereka balita.

Demikian hal tersebut dinyatakan oleh Yoshimi Hori, salah seorang pendiri Jakarta Japan Network (J2net) dalam acara seminar dan workshop anak, buku, dan dunia dongeng di The Japan Foundation, Jakarta, Selasa (3/3). Padahal, menurutnya kemampuan imajinasi pada dunia nyata sangat penting untuk berpikir kreatif dalam merencanakan sesuatu dan berkomunikasi dengan baik.

Ia menyanggah pendapat sebagian orang yang mengatakan bahwa daya imajinasi hanyalah kegiatan mengkhayal. Ia mengatakan, imajinasi adalah kemampuan untuk menciptakan bentuk atau gambaran dalam pikiran, bukannya kegiatan mengkhayal yang tidak jelas tujuannya.

Kemampuan imajinasi ini menurutnya hanya dapat berkembang dari usia balita sampai delapan tahun karena manusia memiliki hal-hal yang harus dipelajari pada setiap usia pertumbuhannya, yang hanya pada saat itulah hal tersebut bisa didapat.

Menurutnya, salah satu cara yang efektif untuk merangsang daya imajinasi anak adalah dengan mendongeng atau bercerita. Namun, ia menyayangkan banyak orangtua saat ini yang tidak memiliki keterampilan mendongeng.

"Oleh karena itu, buku bergambar menjadi salah satu solusinya," ujar Yoshimi. Dengan menggunakan buku bergambar, maka setiap orangtua dapat dengan mudah mengembangkan cerita dari gambar-gambar yang ada. Para orangtua juga tidak perlu memiliki banyak perbendaharaan cerita anak-anak.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa bercerita dengan buku bergambar dapat mengembangkan wawasan anak dan memperkaya perbendaharaan kata mereka. Ketika anak mendengar dan melihat gambar-gambar tersebut, maka dengan sendirinya ia akan belajar berkomunikasi dan menambah wawasannya dari gambar-gambar tersebut.

Terakhir, ia mengatakan, kegiatan mendongeng adalah cara yang efektif untuk mempererat hubungan orangtua dan anak.

Yang Sopan Dong, Nak...
Kamis, 25/9/2008 | 10:49 WIB

MELIHAT Si Kecil takzim mencium tangan kakek neneknya, memberi salam, atau terbiasa mengucapkan terima kasih tentu sebagai orangtua kita akan bangga. Tata krama atau sopan santun sudah dibutuhkan Si Kecil sejak ia mengenal sosialisasi. Sikap sopan santun yang dimiliki anak akan membuatnya bisa berperilaku etis dan hidup harmonis.

Anak yang berlaku sopan tentu tidak didapat begitu saja. Sebagai orangtua Anda perlu mengarahkan dan mengajarkan anak nilai-nilai yang penting, seperti sopan santun, berbagi, berempati, serta membantu orang lain. Pola pengajaran yang tepat bukanlah melalui nasihat, melainkan lewat contoh tindakan. Untuk itu sebagai orangtua Anda harus konsisten berperilaku santun karena orangtua merupakan role model bagi anak.

Mengajar tata krama haruslah dimulai dari rumah dan ini menjadi tugas para orangtua. Sejak mula, biasakan anak untuk mengucapkan "terima kasih" atau "tolong" saat meminta bantuan. Berikut beberapa jenis "pelajaran" tata krama yang disesuaikan dengan usia anak.

Usia Balita
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Mengucapkan kata-kata sapaan, seperti selamat pagi, halo, sampai jumpa, atau terima kasih.
- Makan menggunakan sendok garpu.
- Mencium tangan.
- Melepas sepatu di dalam rumah atau di atas sofa dan tempat tidur. 

Usia 5 tahun
- Memberi salam pada orang yang ditemui.
- Menatap wajah orang yang diajak bicara.
- Makan di meja makan.
- Tidak boleh makan sambil mencecap lidah.
- Meminta izin bila ingin memakai barang orang lain, misalnya mainan temannya.
- Tertib mengantre dan menunggu giliran.

Jika Anak Suka Menggigit
Senin, 23/2/2009 | 15:23 WIB

Menggigit diri sendiri atau orang lain kerap dilakukan balita untuk menyalurkan emosi negatifnya. Selain untuk menyalurkan kekesalannya, gigitan balita juga kerap dilakukannya sebagai upaya untuk menggoda atau menarik perhatian. Bagaimana mengatasinya?

- Bila si kecil menggigit untuk mengekspresikan rasa marah dan frustasi, saat ia mulai menggigit, pegang tangannya dan katakan bahwa ia tidak boleh berbuat demikian. Balita berusia satu tahun sudah mengerti apa yang Anda ucapkan. Jelaskan mengapa Anda melarangnya melakukan sesuatu.

- Saat ia sudah tenang, ajari si kecil untuk meminta maaf pada orang yang digigitnya. Tujuannya adalah untuk mengasah empati anak.

- Bila hobi menggigitnya dilakukan untuk menarik perhatian Anda, mungkin Anda perlu meluangkan waktu lebih banyak untuk bermain bersamanya. Namun, jangan langsung meladeninya begitu ia mulai menggigit. Biarkan ia tenang dulu, agar anak tidak memanipulasi Anda.

- Bila ada tanda-tanda ia mulai ingin menggigit, alihkan perhatian si kecil pada hal lain. Ajak ia untuk bermain atau bernyanyi. Jangan lupa untuk memuji si kecil bila ia bersikap baik dan tidak menggigit.





Selasa, 21 September 2010

Camp adventure in FUJIGOKO




Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga berkunjung ke sekitar Gunung Fuji. Sabtu-Minggu 18-19 September 2010: tujuan: Fujigoko, atau 5 danau di sekitar Gunung Fuji (Fuji untuk Gunung Fuji, gunung tertinggi di Jepang, Go untuk 5, Ko untuk danau).
Menurut catatan sejarah, danau ini terbentuk pada saat Gunung Fuji meletus di tahun 1707. 3 danau di bagian Barat: danau Motosu, Shojiko dan Saiko diberitakan masih terhubung dengan channel air bawah tanah.
Berangkat dengan mobil sewaan, konvoy 3 mobil berisi 4 keluarga, Pak Imam, Miki San, Mas Dodik, Mba Nelfa, Bang Iru, Mba Novi, Jun-Kun, Shidqi-Kun dan Jun-kun. 6 jam terjebak macet panjang di jalan tol disela istirahat 2 kali, tiba juga di danau Motosu, lalu beranjak ke danau Shojiko, disambut dengan pemandangan Gunung Fuji. Anak-anak langsung asik main di sisi dermaga dan sisi air, dan lempar batu, mencoba agar batunya bisa loncat mantul di permukaan danau :) Mas Endra dan Pak Imam langsung mengurus izin dan pemasang tenda disini, pengalaman pertama camp di tenda bersama anak-anak. Sayang malam ini bintang tertutup awan.
Pagi hari disambut dengan keramaian siswa-siswa yang hendak kompetisi Kano. Zahra dan Akira bangun tidur langsung semangat sarapan roti dan lari ke sisi danau, asik mengamati kakak-kakak yang ber-kano, bawa tongkat untuk main air, nemu ikan mati dan banyak ubur-ubur! Ternyata Akira bisa pup disini, katanya tanda betah :)
Kami lalu beranjak ke Danau Saiko sambil menunggu jam 10 untuk onsen di Yurari. Pengalaman pertama onsen ternyata merupakn momen yang paling berkesan untuk Zahra. Setelah segar, kami menyusul teman-teman yang lain di Danau Yamanaka, dimana kami barbeque.
Perjalanan dilanjutkan ke danau Kawaguchi, dan ditutup ke danau Saiko (lagi), danau yang airnya paling jernih.
Nice place to enjoy the nature and have a camp!

Rabu, 08 September 2010

Ramadhan ke-5 di Nagoya yang berkesan (1)

Ngga terasa pagi ini sudah pagi terakhir saur di bulan Ramadhan 1431H *Alhamdulillah terbangun saur*. Di pagi ini ingin flashback 1 bulan Ramadhan ini, yang alhamdulillah berkesan, semoga juga meninggalkan jejak di hati dan memori anak-anak.

1 bulan sebelum Ramadhan, alhamdulillah tamanquran KMI mengadakan summer camp anak-anak, dimana hari pertama diisi dengan kegiatan Sanlat. Tema Sanlat saat itu alaha menyambut Ramadhan. Sanlat ini keliatannya berbekas positif sekali ke anak-anak, termasuk Zahra, yang turut menanti datangnya Ramadhan *Walaupun pas Ramadhan datang, ngga mau puasa, "abisnya haus terus" hehe* maklum, Ramadhan kali ini jatuh pas musim panas di Nagoya.

Suhu musim panas di Nagoya berkisar 35-38 derajat Celcius, dengan kelembaban tinggi dan udara yang relatif kering. Teman-temen dari Jakarta sekalipun merasakan bahwa panasnya musim panas di Nagoya jauh lebih panas dari Jakarta. Beberapa media juga memberitakan kasus dehidrasi, hingga kematian akibat sengatnya matahari di musim panas ini. Fajar menyingsing pukul 3:34 di hari pertama, dan tenggelam pukul 18:49, durasi puasa sekitar 10 jam, atau 2 jam lebih lama dari Bandung.

Kekhawatiran datang sebelum Ramadhan, sempat puasa ganti saja sudah lemas sekali, saat itu ngga terbayankan puasa di musim panas. Tapi teman-teman di Eropa lebih panjang lagi. Jadi Bismillah saja. Ternyata, tidak seberat yang dibayangkan, mungkin itulah keberkahan bulan Ramadhan. syaratnya: ngga banyak keluyuran berpanas-panas yang terlalu lama di luar :)

Alhamdulillah tahun ini Akira sudah jauh lebih sehat, juga sudah memiliki mobil kecil sehingga mobilisasi lebih mudah. Alhamdulillah kali ini kami bisa menghadiri beberapa acara buka bersama serta beberapa kali ke mesjid.

Nambah kesan lagi karena merupakan ramadhan pertama di rumah baru di umemorizaka, dan baru dapet 2 tetangga sesama umemorizaka, ditambah kehangatan dari tetangga di umemori-sou - takabari, jadi bisa beberapa kali buka puasa bersama 

Ramadhan ke-5 di Nagoya yang berkesan (2): 17an dan Bukber Bhinneka/PPI

Di Sabtu pertama, SD Bhinneka merencanakan mengadakan buka bersama, seperti tahun-tahun sebelumnya, yang jatuh pada tanggal 14 Agustus 2010. Kebetulan perayaan 17 Agustus PPI juga dimajukan ke tanggal 14 agustus, karena tanggal 17 jatuh pada hari Selasa. Digabungkanlah kegiatan 17 Agustus PPI dengan buka bersama SD Bhinneka. Karena tanggal 14 Agustus bertepatan dengan libur Obon, maka ECIS yang biasa dipinjam untuk tempat kegiatan hari itu tidak bisa dipinjam, sehingga lokasi berubah di gedung Josei Kaikan (women center) di Higashi betsuin.

Panitia sudah tiba dari jam 1, udah persiapan ruangan dan dekor. Sekitar jam 3, upacara bendera dimulai. 
*Rahma sekeluarga sendiri dateng jam 3an, pas upacara*
Zahra dan Akira (yang digendong Mamahnya) langsung turut baris di jejeran depan bersama anak-anak lainnya.

Lomba yang diadakan:
Memasukan Pensil ke dalam botol: anak2 (Akira) dan Bapak2
Kupas telur: anak2 (Akira, Zahra menang kategori TK)
Balap Kelereng: anak2, bapak2 dan ibu2 (Akira, Zahra, Rahma)
Fashion Show: anak2 (Zahra) pada seneng banget tuh fashion show :)




















Break ashar














Lomba nyambel bapak2.














Sambil bapak2 nyambel, anak2 dikumpulkan, membaca beberapa surat bersama, diuji Al-Fatihah satu-satu serta baca iqro/quran.




















Menjelang buka, diadakan kultum singkat. 
Ibu2 di belakang sibuk menyiapkan buka :) menu utama hari ini: buka dengan es melon dan snack asin, dan Soto padang 

Sholat magrib berjamaah. Lalu pengumuman pemenang dan pembagian hadiah. Hadiah utama: handuk :)

Sayangnya, Kegiatan yang padat dan batas peminjaman tidak memungkinkan taraweh berjamaah.

Foto-foto lengkap ada di Facebook ^o^
Foto ini diambil dari Bang Iru.

Kenangan pribadi untuk transport dan makan kali ini:
Mobil karimun kecil alhamdulillah muat banyak ^o^
Hari jumat malam, ketemu Kirei-chan abis buka bersama di Teh Abby, dan Kirei chan ikut nginep di rumah. Hari sabtu, jemput makanan sekaligus ngangkut Aya dan Deeja, serta Mba Eka dan aisha-chan. Muatan mobil hari itu: 3 dewasa 6 anak2! makanan: 3 panci soto, 1 reice cooker, 4 wadah nasi, sewadah melon, mgk 2 wada bihun, pokona kantong gede ada bbrp, plus diatasnya ditumpuk kerupuk. rekor deh. Alhamdulillah semua masuk dan ngga tumpah, dan untung lolos ngga kecegat ^o^ 
Tugasku: goreng kerupuk 1 bungkus, motongin 1 melon, rebus bihun 1 bungkus, dan nasi 10 cup.