Sabtu, 21 November 2009

Severn Suzuki: Get her message out

Hari ini baca milis IAGI, topik menarik mengenai Speach of Environmental Issue dari Severn Suzuki, yang pidato di international conference pada usia 12, tahun 1992 (lihat di http://www.youtube.com/watch?v=uZsDliXzyAY).   kurang lebih dia seumur denganku!! karena seusia, perjuangannya  langsung terpartri dalam, dalam beberapa jam terakhir search ttg dia, dan mendengarkan beberapa pidatonya. Bener2 orang hebat!

Environmental Activist
Severn Cullis-Suzuki has been active in environmental and social justice work since kindergarten. At age 9, after witnessing burning in the Brazilian Amazon on a trip with her family, she started the Environmental Children’s Organization with her grade 5 friends. ECO was committed to learning and teaching other kids about environmental issues. Eventually they were successful in raising enough money to appear at 1992’s Rio Earth Summit, when 12-year-old Severn delivered a powerful speech at a plenary session that gained worldwide attention. For this, she received the UN Environment Program’s Global 500 Award in 1993. Since then, Severn has spoken worldwide on social and ecological issues, on climate change, and intergenerational injustice.

Severn is proud of her work on the UN’s Earth Charter Commission, and participation on UN Secretary General Kofi Annan’s Special Advisory Panel for the World Summit on Sustainable Development in 2002 in Johannesburg, South Africa. At this Summit Severn brought a pledge called the Recognition of Responsibility, a declaration from students in Canada and the US. The trip also was the subject of a documentary film that aired on CBC’s long-running documentary series The Nature of Things.

Severn uses many ways to get her message out. She hosted a children’s TV series called Suzuki’s Naturequest, and co-edited the book Notes from Canada’s Young Activists. She currently sits on BC’s Citizen’s Conservation Council on Climate Change, and the board of the David Suzuki Foundation. She has a Bachelor of Science in Ecology and Evolutionary Biology from Yale University, and recently, a Masters in Ethnobotany from the University of Victoria, British Columbia, studying with Kwakwaka’wakw elders on the West coast. She hopes her pursuit of traditional and scientific knowledge will help her mandate of promoting a culture of diversity, sustainability and joy.


Ada at least beberapa point:
 inpresi pertama: dia pasti punya back up kuat. Yap, ternyata Bapaknya juga seorang environtalist. dan poin kuat bagiku ada pendidikan dari Bapaknya. Di salah satu speechnya,
http://video.google.com/videoplay?docid=4634217208205283819#
dia menceritakan bagaimana Bapak mengisahkan soal lingkungan, perubahan lingkungan, dan bagaimana Bapak mengajarkannya untuk mampu mengeluarkan pikirannya.
Point terakhir ini bener-bener hebat, menurutku salah satu yang sulit adalah Untuk Berbicara mengeluarkan kebenaran dan kepentingan masa depan. How to speach out your message..
Dia bukan hanya punya bakat untuk ini, tapi juga keberanian dan kerja keras, dan punya dukungan.

Dia membahas berbagai aspek isu lingkungan: dari mulai climate change, water management, sampah industri, ... ada video lainnya: http://video.google.com/videoplay?docid=-7236803591204042715&hl=en&emb=1# (and still lot..)

Secara polos dia juga mengungkapkan tidak tahu bagaimana memperbaiki lingkungan, dan dia punya juga tau bahkan orang2 dewasa belum tahu bagaimana memperbaiki lingkungan, maka salah satu issue yang dia bawa sejak berusia 12 tahun adalah:
if you dont know how to fix it, then stop breaking it!
16 tahun kemudian, dia masih berbicara hal yang sama, *pertanda memang orang2 di atas kita belum tahu bagaimana mempertahankan environment sustainability*, salah satunya adalh dengan berkeliling ke universitas2, pidato depan para mahasiswa, di saat dia baru selesai master.
Salah satu yang menyentuh adalah kepercayaan dirinya, bahwa our generation, will be the next leader. So here we are educated, going our way to become expert, having freedom of thinking and acting, for our better future.
Terkadang point penting ini tidak terpatri di diri kita, bahwa WE ARE, and WE WILL BE THE NEXT LEADER of OUR GENERATION.

dia juga menyebutkan peran penting dari masing2 bidang, bahwa kita ngga mungkin bisa expert semua, tapi kita semua adalah saling memerlukan dan saling mendukung..  *ini yang mengingatkanku,, i cannot do everything, but I can do my best in my chosen field, and that`s what I should do!*
 
mendengar speachnya di usia 12 tahun, melayangkan memori ke masa lalu, di umur yang sama, sering kali juga berbagai gejolak berputar di kepala, only I never know how to speach it out,, event until now. Sering kagum sama orang2 yang percaya diri dengan tulisan2nya di publik, pidatonya, karyanya di publik.. I dont know how to be confidence to do it all,, or even to make good speach, yang dapat ditangkap orang lain..
Dan di speach di usia 26 atau lebih ini, dia juga mengajak para mahasiswa untuk memberi tahu dunia hasil researchnya,, because of that our research akan berarti...
jadi inget temen dari London, di kuliah masternya, salah satu syarat lulus adalah membuat tulisan di media non ilmiah.. dan mungkin karena itulah taring dari negara2 maju ini lebih kuat, karena mereka selalu publikasi dan menyebarluaskan hasil-hasil temuannya, dari yang kecil hingga yang besar.. dan selalu ada researcher, dosen yang akan merangkum dan membuat cerita dari hasil2 temuan kecil-kecil yang berarti ini.. 

Semoga aku bisa menemukan dan mendapatkan keberanian seperti dia.. dan semoga di masa depan ada kesempatan ketemu dan kerja sama! masalah environement dan earth science ngga ada batasan negara,, it`s all integrated and inter generation..

Ini cuplikan terjemahan speachnya di usia 12, pada UN conference 1992, dari milis IAGI:

Mang Okim forward di bawah ini , email dari seorang rekan ke milis Rotary. Isinya sangat menyentuh , tentang kepedulian dan keprihatinan seorang anak terhadap lingkungan dan masa depannya.  Semoga dengan membaca dan menyimak pidato anak tersebut yang tanpa teks (Severn Suzuki,12  tahun ) , kita termotivasi  untuk lebih meningkatkan lagi sharing pemikiran kita terhadap  masalah dunia yang sejak dua dasa warsa terakhir terkesan banyak diabaikan oleh  para pemangku amanah di negeri kita tercinta - - - seperti misalnya kawasan karst Citatah-Padalarang dengan Situs Gua Pawonnya,  yang walaupun sudah situs dan  menyimpan puluhan ribu artefak  beserta manusianya, lingkungannya terus  digerogoti - - - sampai detik ini. 

Wassalam,  mang  Okim.

PIDATO ANAK 12 TH YANG MEMBUNGKAM PARA PEMIMPIN DUNIA DI PBB

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ). ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak lain mengenai masalah lingkungan. Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka. Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah isi pidato tersebut (Sumber: The Collage Foundation):


Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization. Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja. Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang. Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar. Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya. Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang? Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya! Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah. Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi  dan anda semua adalah anak dari seseorang. Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut. Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama. Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi. Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih
sayang " . Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah? Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini. Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.” Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.




1 komentar: