Minggu, 02 Januari 2011

Ganbareba, dekiru!!

Buku pertama-ku bersama teman-teman Forum Lingkar Pena (FLP) Jepang.
Diinisatori oleh Pak Lisman Suryanegara di Kyoto University dan Pak Khoirul Anwar alumni elektro ITB yang kini menjadi staf dosen di Ishikawa University, lahirlah sepenggal kisah-kisah perjuangan 16 pelajar di Jepang dalam meraih mimpi masing-masing.

Kisah suami istri, kisah para single, kisah yang baru menikah dan harus terpaut jarak, kisah hamil di tengah studi, kisah studi sembari berumah tangga dengan balita, kisah ibu yang menginginkan pendidikan tinggi bagi anaknya; dari mulai cerita mencari jalan ke Jepang, belajar bahasa, yang merasa setengah TKI, yang sekolah master, doktor, yang mencari-cari beasiswa; semuanya menghadapi aneka rintangan, titik sedih, konflik batin, semua bangkit oleh satu hal: Berjuanglah! insyaAllah bisa! Ganbareba, dekiru!! 頑張ればできる!

Bacaan bagus banget bagi mereka-mereka yang sedang menuntaskan studi, yang jendak melanjutkan studi, adik-adik di di bangku sekolah dan kuliah, serta para orang tua dan guru yang senantiasa mendukung pendidikan bagi anak-anaknya.
Disertai tips mencari beasiswa, tips mendapatkan profesor, tips belajar bahasa jepang secara mandiri, dan tips hidup murah di Jepang.

Terbit Segera, hadiah di 2011 

Senin, 27 Desember 2010

Mac pertama, sayonara

Jumat, 17 Desember 2010. 
Hujan deras di San Francisco beda style dengan hujan besar di Nagoya, maupun di Bandung. Kalau di Bandung, hujan besar kayanya bener-bener berasa ditumpahin air dari ember di langit, disertai petir dan bunyi gemuruh. Hujan besar di Nagoya berasa disiram shower dari langit, sepi petir, sepi gemuruh. 
Hujan besar di San Francisco, berasa disiram shower halus yang disiram bergerak dari sisi-sisi langit.

1 jam jalan dalam hujan, membuktikan bahwa tasku tidak water proof. air-air suci itu merembes masuk, meresap ke relung-relung tas, menyusup ke dalam Mac tercinta, melilitkan komponen-komponen di dalamnya, membuat Mac ku betah tertidur, tak terbangunkan.

Kucoba menghangatkan dan mengeringkannya dengan hair dryer, tak ada respon. Kubiarkan 1 hari terbuka di udara, yang belum tersentuh mentari, masih juga lelap tertidur.

Akhirnya Sabtu sore kubawa ke apple store dekat Union Square, dibedah dan dikeluarkan harddisknya. Alhamdulillah, otaknya yang cerdas dan penuh data selamat.

Selasa, 21 Desember 2010.
Ke Apple store di Sakae. Ternyata memang sudah almarhum Mac ku, hikssss... Mac pertama yang kubeli dari uang baito di Prof Ando selama 3 bulan, yang setia menemaniku sejak Maret 2007, yang RAM nya diganti oleh Pa Irwan, yang sudah ketumpahan susu dan seperempat tutsnya tak jalan namun tetap setia......
kesan pertama yang ga akan terlupakan!!

Hari itu juga beli cover dan penyambung Harddisk di Osukanon, 1000an yen harganya.

Ternyata...:
 Data dari Harddisk Mac ngga bisa dibaca di Window
 Time machine juga ngga bisa dibaca di Window
 Efek bagus: data yang tersimpan di time machine, semua bisa di retrieve jika membeli Mac baru

Kasusku.. hari Rabu, 22 Desember 2010,
Pak Sagiya meminjamkan salah satu Mac-nya, yang dulu dipakai oleh mahasiswinya.

ternyata... hari Jumat 24 Desember 2010, setelah dibantu oleh Sasaki Kun:

 Mac bisa dijalankan dari Harddisk luar, as if it is our own!!

caranya:
  
 Masuk ke System Preference
 Pilih Startup Disk 
 Akan keluar HD yang tersambung ke system komputer. Pilih system yang mau kita pake.

Dannn... Mac ku berasa hidup kembali!!! benar-benar persis.

Alhamdulillah.
 

Sabtu, 11 Desember 2010

ママ頑張ってね!ザハラも頑張る

Sabtu 11 desember malam.

Tiba-tiba..

Z: Zahra Mama inakute mo zutto ganbaru!

Z: Mama, Itterashai! Mama ganbatte ne! Zahra mo ganbaru..

huaaa terharu    

R: Mama mo ganbaru!!

Akira: Akira mo ganbaru!


Z: Zahra ga ada mamah juga ganbaru!
Z: Mamah selamat jalan ya. Mamah ganbatte ya! Zahra ganbaru!
R: Haik, mamah ganbaru!
A: Akira juga ganbaru!

Ganbaru: semangat, berjuang
Ganbatte: menyemangati


Jumat, 10 Desember 2010

Sekolah Bhinneka | Anak-anak Indonesia di Nagoya

http://sekolahbhinneka.wordpress.com/
Sekolah Bhinneka | Anak-anak Indonesia di Nagoya.
Di ECIS, Nagoya University, Setiap Sabtu pukul 15.00-17.00.
Pendaftaran siswa dan guru sukarelawan terbuka setiap saat