Sabtu, 21 November 2009

Water Cycle diagram - for kids!


From USGS (United State Geological Survey)

The Water Cycle—For Kids

The water cycle is vitally important for every person in the world—from a great grandmother in Nepal to a newborn crying in his crib in Omaha, Nebraska (and to YOU, too). The water cycle is a basic scientific concept that is taught even in elementary schools and is one of the first environmental concepts that children learn. Although the great grandmother might understand our main water-cycle diagram, it might be a bit too complex for young children.

So, if you're trying to find a simpler diagram of the water cycle, we have just what you are looking for. A company called The Straight Edge has produced a waterproof place mat about the water cycle (a description is at http://www.shopatron.com/product/product_id=SEI1330/309.0.8548.0.0.0.0); one that is meant for young children. If you have a young child at your house or in your class, just think—you can teach them about the water cycle as you are wiping up the spilled juice (which is, of course, mostly water) from this place mat. After all, juice running over the place mat can be considered runoff; if it spills on the floor, that would be freshwater storage (lake); and, if you are outside, the juice soaking into the ground is like infiltration. And, if the juice gets all over their clothes? Now, that is just a big mess, but it does provide an excellent example of capillary action!



Severn Suzuki: Get her message out

Hari ini baca milis IAGI, topik menarik mengenai Speach of Environmental Issue dari Severn Suzuki, yang pidato di international conference pada usia 12, tahun 1992 (lihat di http://www.youtube.com/watch?v=uZsDliXzyAY).   kurang lebih dia seumur denganku!! karena seusia, perjuangannya  langsung terpartri dalam, dalam beberapa jam terakhir search ttg dia, dan mendengarkan beberapa pidatonya. Bener2 orang hebat!

Environmental Activist
Severn Cullis-Suzuki has been active in environmental and social justice work since kindergarten. At age 9, after witnessing burning in the Brazilian Amazon on a trip with her family, she started the Environmental Children’s Organization with her grade 5 friends. ECO was committed to learning and teaching other kids about environmental issues. Eventually they were successful in raising enough money to appear at 1992’s Rio Earth Summit, when 12-year-old Severn delivered a powerful speech at a plenary session that gained worldwide attention. For this, she received the UN Environment Program’s Global 500 Award in 1993. Since then, Severn has spoken worldwide on social and ecological issues, on climate change, and intergenerational injustice.

Severn is proud of her work on the UN’s Earth Charter Commission, and participation on UN Secretary General Kofi Annan’s Special Advisory Panel for the World Summit on Sustainable Development in 2002 in Johannesburg, South Africa. At this Summit Severn brought a pledge called the Recognition of Responsibility, a declaration from students in Canada and the US. The trip also was the subject of a documentary film that aired on CBC’s long-running documentary series The Nature of Things.

Severn uses many ways to get her message out. She hosted a children’s TV series called Suzuki’s Naturequest, and co-edited the book Notes from Canada’s Young Activists. She currently sits on BC’s Citizen’s Conservation Council on Climate Change, and the board of the David Suzuki Foundation. She has a Bachelor of Science in Ecology and Evolutionary Biology from Yale University, and recently, a Masters in Ethnobotany from the University of Victoria, British Columbia, studying with Kwakwaka’wakw elders on the West coast. She hopes her pursuit of traditional and scientific knowledge will help her mandate of promoting a culture of diversity, sustainability and joy.


Ada at least beberapa point:
 inpresi pertama: dia pasti punya back up kuat. Yap, ternyata Bapaknya juga seorang environtalist. dan poin kuat bagiku ada pendidikan dari Bapaknya. Di salah satu speechnya,
http://video.google.com/videoplay?docid=4634217208205283819#
dia menceritakan bagaimana Bapak mengisahkan soal lingkungan, perubahan lingkungan, dan bagaimana Bapak mengajarkannya untuk mampu mengeluarkan pikirannya.
Point terakhir ini bener-bener hebat, menurutku salah satu yang sulit adalah Untuk Berbicara mengeluarkan kebenaran dan kepentingan masa depan. How to speach out your message..
Dia bukan hanya punya bakat untuk ini, tapi juga keberanian dan kerja keras, dan punya dukungan.

Dia membahas berbagai aspek isu lingkungan: dari mulai climate change, water management, sampah industri, ... ada video lainnya: http://video.google.com/videoplay?docid=-7236803591204042715&hl=en&emb=1# (and still lot..)

Secara polos dia juga mengungkapkan tidak tahu bagaimana memperbaiki lingkungan, dan dia punya juga tau bahkan orang2 dewasa belum tahu bagaimana memperbaiki lingkungan, maka salah satu issue yang dia bawa sejak berusia 12 tahun adalah:
if you dont know how to fix it, then stop breaking it!
16 tahun kemudian, dia masih berbicara hal yang sama, *pertanda memang orang2 di atas kita belum tahu bagaimana mempertahankan environment sustainability*, salah satunya adalh dengan berkeliling ke universitas2, pidato depan para mahasiswa, di saat dia baru selesai master.
Salah satu yang menyentuh adalah kepercayaan dirinya, bahwa our generation, will be the next leader. So here we are educated, going our way to become expert, having freedom of thinking and acting, for our better future.
Terkadang point penting ini tidak terpatri di diri kita, bahwa WE ARE, and WE WILL BE THE NEXT LEADER of OUR GENERATION.

dia juga menyebutkan peran penting dari masing2 bidang, bahwa kita ngga mungkin bisa expert semua, tapi kita semua adalah saling memerlukan dan saling mendukung..  *ini yang mengingatkanku,, i cannot do everything, but I can do my best in my chosen field, and that`s what I should do!*
 
mendengar speachnya di usia 12 tahun, melayangkan memori ke masa lalu, di umur yang sama, sering kali juga berbagai gejolak berputar di kepala, only I never know how to speach it out,, event until now. Sering kagum sama orang2 yang percaya diri dengan tulisan2nya di publik, pidatonya, karyanya di publik.. I dont know how to be confidence to do it all,, or even to make good speach, yang dapat ditangkap orang lain..
Dan di speach di usia 26 atau lebih ini, dia juga mengajak para mahasiswa untuk memberi tahu dunia hasil researchnya,, because of that our research akan berarti...
jadi inget temen dari London, di kuliah masternya, salah satu syarat lulus adalah membuat tulisan di media non ilmiah.. dan mungkin karena itulah taring dari negara2 maju ini lebih kuat, karena mereka selalu publikasi dan menyebarluaskan hasil-hasil temuannya, dari yang kecil hingga yang besar.. dan selalu ada researcher, dosen yang akan merangkum dan membuat cerita dari hasil2 temuan kecil-kecil yang berarti ini.. 

Semoga aku bisa menemukan dan mendapatkan keberanian seperti dia.. dan semoga di masa depan ada kesempatan ketemu dan kerja sama! masalah environement dan earth science ngga ada batasan negara,, it`s all integrated and inter generation..

Ini cuplikan terjemahan speachnya di usia 12, pada UN conference 1992, dari milis IAGI:

Mang Okim forward di bawah ini , email dari seorang rekan ke milis Rotary. Isinya sangat menyentuh , tentang kepedulian dan keprihatinan seorang anak terhadap lingkungan dan masa depannya.  Semoga dengan membaca dan menyimak pidato anak tersebut yang tanpa teks (Severn Suzuki,12  tahun ) , kita termotivasi  untuk lebih meningkatkan lagi sharing pemikiran kita terhadap  masalah dunia yang sejak dua dasa warsa terakhir terkesan banyak diabaikan oleh  para pemangku amanah di negeri kita tercinta - - - seperti misalnya kawasan karst Citatah-Padalarang dengan Situs Gua Pawonnya,  yang walaupun sudah situs dan  menyimpan puluhan ribu artefak  beserta manusianya, lingkungannya terus  digerogoti - - - sampai detik ini. 

Wassalam,  mang  Okim.

PIDATO ANAK 12 TH YANG MEMBUNGKAM PARA PEMIMPIN DUNIA DI PBB

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ). ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak lain mengenai masalah lingkungan. Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka. Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah isi pidato tersebut (Sumber: The Collage Foundation):


Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization. Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja. Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang. Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar. Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya. Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang? Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya! Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah. Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi  dan anda semua adalah anak dari seseorang. Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut. Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama. Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi. Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih
sayang " . Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah? Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini. Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.” Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.




Kamis, 19 November 2009

Rumah Fahima

http://rumahfahima.org/
Rumahnya wanita muslimah di jepang.

Mendidik Anak Anak Menurut Islam

Written by Zul
Saturday, 11 July 2009 14:58
source: http://www.perapi.com/

Pendahuluan
Menurut perspektif Islam, pendidikan kanak-kanak ialah proses mendidik, mengasuh dan melatih rohani dan jasmani mereka berteraskan nilai-nilai baik yang bersumberkan Al-Quran, Hadis dan pendapat serta pengalaman para ulama. Ia bertujuan melahirkan " Insan Rabbani" yang beriman, bertakwa dan beramal soleh.

Falsafah pendidikan sebenarnya menekankan aspek rohani dan jasmani, sesuai dengan kejadian manusia itu sendiri yaang terdiri daripada roh dan jasad. Ianya melibatkan beberapa peringkat, bermula dari dalam kandungan sehinggalah ia lahir dan menjadi dewasa.

Membentuk Dunia Kanak-kanak.
Sebelum anak-anak dilahirkan, ibubapa menyediakan tempat yang sesuai untuk membesarkan anak dengan sebaik-baiknya. Ini bermakna dunia kanak-kanak setelah dilahirkan ialah rumah ibubapa itu sendiri. Untuk mencapai kesempurnaan hidup kanak-kanak, ibu-bapa perlu membentuk suasana harmoni dan bercirikan keislaman dalam kehidupan rumahtangga terlebih dahulu.

Jika pasangan suami isteri menghayati nilai-nilai keislaman dalam kehidupan rumahtangganya, mudahlah ia mendidik anak-anaknya dengan benih-benih Islam. Sebaliknya, jika pasangan suami isteri gagal menerapkan nilai-nilai Islam dan mengekalkan kerukunan rumahtangga, sukarlah bagi mereka mentarbiyah anak-anak mengikut acuan dan budaya hidup Islam.

Atas itulah Rasulullah S.A.W mengingatkan bakal-bakal suami agar memilih bakal isteri yang mempunyai kesungguhan dan penghayataan agama, bukan kerana paras rupa, keturunan atau harta semata-mata. Sabda Rasulullah yang bermaksud:

"wanita dikahwini kerana empat perkara, iaitu kerana hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah yang beragama kerana ia menguntungkan kamu(lebih utama)"

Ketika Anak Dalam Kandungan
Proses pendidikan mula berlaku ketika bayi masih berada dalam kandungan ibunya. Pendidikan pada peringkat ini lebih bercorak kerohanian, iaitu:
  1. Bagi ibu-ibu yang mengandung digalakkan supaya memper-banyakkan bacaan Al-Quran terutama surah Yusuf, Mariam, Luqman dan At-Taubah.
  2. Ibu hendaklah sentiasa berdoa kepada Allah S.W.T agar anak yang bakal dilahirkan itu nanti menjadi seorang anak yang soleh, berilmu, beriman, bertakwa dan berakhlak mulia.
  3. Ibu bapa hendaklah mendapat rezeki daripada sumber yang halal supaya benih yang bakal dilahirkan itu nanti datang daripada darah daging yang halal.
  4. Ibu hendaklah makan makanan yang berzat dan sentiasa menjaga kesihatan tubuh badannya. Kebersihan diri hendaklah diutamakan bagi menjamin kesihatan anak-anak dalam kandungan. Faktor kesihatan amat dititik beratkan oleh Islam sehingga Islam memberikan kelonggaran kepada ibu yang mengandung untuk berbuka puasa sekiranya merasakan puasa itu menjejaskan kesihatan diri dan anaknya.
  5. Ketika mengandung, ibu perlulah menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan yang berlaku kepada dirinya. Pada waktu begini sememangnya keadaan ibu agak berbeza dari waktu - waktu biasa, terutamanya bagi ibu yang bakal melahirkan anak yang pertama. Mungkin selera makannya hilang, perasaan agak terganggu(sensitif) dan hatinya boleh berdebar-debar kerana bayi dalam kandungannya itu adalah sebahagian daripada dirinya. Ketika ini para suami hendaklah lebih memahami keadaan isteri serta memberi dorongan yang kuat kepadanya
Setelah Anak Dilahirkan
Setelah anak dilahirkan, hendaklah segera diazankan telinga kanannya dan diiqamatkan telinga kirinya.

Abu Rafi meriwayatkan sebuah hdis yang bermaksud:
"Aku melihat sendiri Rasulullah S.A.W mengazankan Hasan B. Ali pada telinganya ketika ia baru dilahirkan oleh Fatimah r.a" (Riwayat Abu Daud dan Termizi)

Sebagai suapan yang pertama, sunat bayi disuapkan dengan manisan seperti madu dan kurma. Abu Musa Al Asyari r.a. dalam sebuah riwayat mengatakan:
"Isteriku melahirkan seorang anak. Bayi itu ku bawa kepada Rasulullah S.A.W.. Baginda menamakannya Ibrahim, kemudiannya disuap dengan buah kurma(yang telah dilumatkan) setelah itu baginda mendoakan keberkatan baginya lalu bayi itu diserahkan kembali kepadaku". (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Pada hari ketujuh kelahirannya, ibu bapa disunatkan bersedekah dengan melakukan ibadah aqiqah untuk anaknya. Seekor kambing bagi anak perempuan dan dua ekor kambing bagi anak lelaki. Rambutnya pula sunat dicukur keseluruhannya supaya kepalanya bersih, otaknya cergas dan rambut barunya tumbuh dengan subur dan sihat.

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud:
"Setiap anak yang baru dilahirkan bergantung kepada aqiqahnya. Hendaklah diaqiqahkan dengan menyembelih kambing pada hari ke tujuh, diberi nama pada hari itu dan dicukur kepalanya". (Riwayat Abu Daud, Termizi dan Nasa)

Bagi ibu yang menyusukan anak, ia perlu makan makanan yang halal, bersih, dan berzat. Ketika menyusukan anak, hatinya hendaklah selalu mendoakan kejayaan anaknya. Ketika hendak tidur, dodoikan (lagukan) dengan kalimah memuji Allah dan Rasulnya seperti nasyid dan sebagainya.

Apabila anak sudah mulai pandai bercakap, hendaklah membiasakannya dengan percakapan yang baik-baik seperti selawat, zikir dan lain-lain perkataan yang seumpamanya.

Peringkat Umur antara 5 hingga 7 tahun.
Pada peringkat umur antara 5-7 tahun, memerlukan teknik pendidikan yang lebih luas dan menyeluruh. Pengisian antara keperluan rohani dan jasmani perlu didedahkan serentak dan diseimbangkan. Teknik pembelajaran dan pengajaran perlu menggunakan kaedah yang sesuai kerana kanak-kanak biasanya akan belajar(mengikut) berdasarkan pemerhatian iaitu apa yang dilakukan oleh individu disekelilingnya terutama ahli keluarganya.

Menurut pandangan Islam, pada peringkat ini anak-anak wajar didedahkan dengan latihan menulis, membaca, mengira dan berbahasa. Pendidikan yang wajar didedahkan pada peringkat ini ialah bab ibadah dan akhlak. Misalnya kanak-kanak yang baru meningkat umur mumayyiz hendaklah dilatih mendirikan sembahyang. Seterusnya adab-adab yang mulia hendaklah mula diterapkan dalam bentuk latihan amali seperti:
  1. Mendidik anak supaya taat dan beradab kepada kedua ibubapanya; timbulkan kesedaran kepada mereka bahawa pengorbanan ibubapa terhadapnya adalah amat besar dan mereka perlu bersyukur kerana menjadi anak yang masih mempunyai kedua ibubapa. Ini dapat mengeratkan hubungan mesra, rasa kasih sayang antara ahli keluarga.
  2. Mengajar anak supaya taat dan beradab kepada guru dan orang yang lebih tua daripadanya; guru merupakan orang yang bertanggungjawab mendidik dan menyampaikan ilmu manakala orang yang lebih tua adalah orang yang lebih berpengalaman dan berpengetahuan daripadanya.
  3. Mengajar anak bercakap atau bergaul dengan baik; anak-anak hendaklah dilatih bercakap benar, sopan santun dan mengucapkan perkataan yaang baik-baik. Kanak-kanak biasanya begitu sensitif dengan pendengarannya, ia mudah terikut-ikut dengan apa yang didengarnya. Sebab itu jika ibubapa mahu menegur atau memarahi mereka, hendaklah menggunakan bahasa yang paling sopan bukannya dengan bahasa yang kesat, kasar dan keras.
  4. Mengajar anak-anak adab bergaul dengan rakan-rakan; anak-anak harus dinasihatkan agar tidak berbangga atau meninggi diri di hadapan rakan sebayanya, jangan sekali-kali menyakiti atau mengambil hak orang lain .
  5. Mengajar anak adab makan minum yang baik; sifat atau sikap yang tidak sopan seperti gelojoh ketika makan hendaklah ditegah, sebaliknya anak-anak dilatih dulu dengan adab-adab makan seperti mencuci tangan, duduk dengan sopan serta berdoa sebelum dan sesudah makan.
  6. Mengajar anak adab berpakaian; pakaian yang dipilih hendaklah menutup aurat dan bukan untuk menunjuk-nunjuk kepada orang lain.
  7. Mengajar adab dan bangun daripada tidur; sebaiknya hendaklah mengadap qiblat, membersihkan diri sebelum dan selepas bangun daripada tidur.
  8. Mengajar anak adab masuk dan keluar tandas, anak-anak perlu diajar cara membuang air kecil/besar dan cara masuk ke dalam tandas seperti membaca doa, menutup kepala,membelakangkan qiblat dan sebagainya.
Kesimpulan
Anak-anak merupakan amanah Allah yang perlu dididik dengan sebaiknya sejak ia kecil lagi supaya apabila besar kelak menjadi anak yang soleh dan sentiasa taat kepada kedua ibubapanya. Mereka ibarat kain putih dan ibubapa lah yang berperanan mencorak dan melukiskannya dengan warna-warna menarik yang menjadi amalan sholeh.

Mama, Gimana bisa ada Pasir?

"Mama, gimana bisa ada pasir?"

"Diciptakan Allah" *jawaban paling gampang*

"Iya, tapi gimana bisa ada pasir?"


Belakangan ini Zahra sering bertanya dengan "Bagaimana bisa ada ~"

Salah satu yang terus menerus ditanyakan Zahra adalah bagaimana bisa ada pasir?
Mulai bertanya sekitar 2 minggu yang lalu saat ayahnya pergi ke aceh, Mamahnya ngga bisa ngasih jawaban yang memuaskan, sempet Ua Devi ke rumah, tiba2 Zahra nanya lagi tentang pasir ini, trus waktu ayahnya pulang, nanya lagi ke ayahnya. Ternyata masih belum puas juga, tadi pagi nanya lagi ke Mamahnya..

bingung dehh.. bagaimana ya bisa ada pasir?
nyari di internet belum nemu jawaban yang bisa menjawab pertanyaan anak..
ada yang bisa bantu??
perlu jawaban serius nihh...

Dongeng Kak Rico - Memberi Ceria, Memberi Makna

http://www.dongengkakrico.com/

Selasa, 17 November 2009

Zahra: Rhinitis dan Injury di kaki

Riwayat Rhinitisnya Zahra

Zahra pertama didiagnosa Rhinitis bulan Maret 2008, di usia 3.5 tahun. Musim dingin pertama itu, memang sering meler, tapi seringnya ngga sampe mengalir ingusnya. di malam hari batu-batuk. Siang hari tampak ceria saja. Menggunakan obat batuk/pilek biasa, ngga ada perubahan, aku pun tak menaruh banyak curiga, dan akhirnya berlangsung terus menerus selama 3 bulan *haduh*. Enin yang kemudian mengamati zahra itu keliatannya ngga bernafas dari hidung, baru deh abis itu di bawa ke RS, Meishidai byoin saat itu, dan dinyatakan Allergic Rhinitis. DIberikan antibiotic, dan sesudah itu sembuh.

Beberapa episode berikutnya, hidungnya terkadang bernafas dengan baik, terkadang tersumbat, utamanya di saat tidur. Kami pun jadi berlangganan ke klinik THT di kawasan Irinaka, Wada Sensei, dokter THT terkenal, untuk menarik ingus Zahra yang tertahan di dalam, inhalasi hidung, dan terkadang di sertai pemberian obat. Obat dari dokter THT biasanya obat bubuk, yang diminum sehari 2 kali. Terkadang juga ke dokter anak langganan, Yamori Sensei, dan diberikan obat sirup sekali sehari sebelum tidur. warna obatnya kemerahan, dengan porsi sedikit. Terkadang dibilang Rhinitis, Allergic Rhinitis, Accute Rhinitis. Nah cuman kalau di dokter anak, ingusnya ngga bisa ditarik.

Karena berlangsung terus menerus, akhirnya aku minta cek darah, untuk cek alergi Zahra. Dari hasil tes darahnya, Zahra ga ada alergi, pada debu sekalipun. 

3 minggu terakhir ini, kembali hidungnya tersumbat, menurut guru di sekolahnya, saat tidur siang juga terlihat tersumbat, bunyi nafasnya. Zahra itu kalau idungnya tersumbat, di`sring sring` juga ga keluar, di tarik pake alat rumahan ga ketarik, jadi bener2 ketahan di pangkal hidungnya. Jadi kami kembali ke Dr Wada, dibersihkan dalamnya, diinhalasi, dan diberi obat bubuk untuk 5 hari, sesudah habis kami kembali lagi ke sana, dibersihkan lagi, diinhalasi, dan diberikan obat yang sama lagi 3 hari. Nah, hari mau ke sana lagi itu, aku tepar di emergensi RS Yagoto Nisseki, dan sorenya Zahra kecelakaan yang kakinya kena roda sepeda itu (baca prev entry), itu hari Sabtu kemarin, jadinya tertunda deh ke dokternya. Hari Senin, aku ke RS, ke dokter THT, sebenernya udah kepikiran ngajak zahra juga, tapi bisi bener harus opname, akhirnya ke RS sendiri. Baru Hari selasa, akhirnya bawa Zahra ke RS.

Malam Selasa. ZAhra terbangun tengah malam kesulitan nafas. akhirnya tidur juga di pelukan mamahnya. Pagi hari, ngeluh kakinya masih sakit, dan nafasnya rada engap. Jadi memutuskan ke RS aja sekalian, cek hidung dan kaki. Sambil juga penasaran kenapa selalu berulang. Zahra pertama kali ke RS Yagoto Nisseki, dan karena bukan rujukan dokter, kita kena biaya bikin kartu dan administrasi awal 3150 yen. Kemudian dirujuk ke dokter anak dan dokter ahli kaki.

Pemeriksaan Dokter Anak dan THT RS Yagoto Nisseki

DOkter anak istilahnya Shounika, sedangkan dokter THT istilahnya Jibika.
Aku request Dokter anaknya Akira, Noda Sensei, kebetula sedang hari praktek. Dr Noda lalu merujuk ke THT untuk di cek hidungnya. Cek tenggorokan, terlihat ada inflamasi di pangkal tenggorokannya. Kami kemudian ke dr THT. dr THT cek menggunakan kamera, dan kemudian menjelaskan dengan gambar, dia manggil 1 dokter lainnya, Yamaguchi Sensei, perempuan mudah yang fasih berbahasa inggris, mereka menjelaskan sakitnya Zahra.

Mereka menjelaskan bahwa adenoidnya Zahra terinflamasi, dan kanal hidungnya sempit. Ukuran kanalnya yang sempit ini mengakitkan cairan sulit keluar, dan terinflamasi di dalam. Kondisi ini akan berulang, hingga suatu saat kanalnya cukup besar untuk mengalirkan lendirnya, dan hingga sistem tubuhnya cukup kuat. Jadi sementara ini, memang perlu bantuan dari luar; di tarik cairannya dengan alat, dicairkan lendirinya dengan inhalasi, dan dibantu obat.

Ganbarimashou Nak..



Acute rhinitis (runny nose) is one of the most frequent diseases. It means acute inflammation of the nasal mucous membrane and is followed by nasal dysfunction (which affects respiration, protection, olfaction, moistening and warming of the inhaled air, etc.)

Acute rhinitis usually is an infectious disease, which is caused by viruses and bacteria. The starting point for the disease is exposure to cold (either general or partial) or irritation of nasal mucous membrane by dust and chemical substances.

How acute rhinitis works:

  • nasal obstruction;
  • nasal discharge;
  • headaches;
  • aliment and weakness;
  • decrease in ability to smell.

Runny nose is the most frequent disease in children. There are several prerequisites for that:

  1. Particular design and qualities of the nose, nasopharynx and sinuses;
  2. Immature immune system;
  3. Numerous contacts with other children (at kindergartens, at schools, etc.);
  4. Enlarged adenoids or chronic adenoiditis;
  5. Frequent allergic diseases.

Runny nose can be a symptom of such diseases as maxillary sinusitis (inflammation of maxillary sinuses), adenoiditis (chronic inflammation of adenoids or pharyngeal tonsil), allergic rhinitis (caused by pollen or other allergens), infectious rhinitis (caused by viruses or bacteria), etc.

Children aged from 2 to 10 usually have inflammation of adenoids as a cause for the runny nose.

Adenoids themselves cannot be a reason for the disease because they are found in all children of any age, and are needed for protection from the hazardous environment. What matters, is the size of adenoids and whether they have chronic inflammation. Treatment (either conservative or surgical) is required only for the cases of chronic inflammation and when adenoids are enlarged.

Parents can suspect that their child has problems relating to adenoids when the following signals are noted:

  • Obstruction of nasal breathing; the child regularly or constantly cannot breath through the nose, sleeps or keeps awake with the open mouth, or the child wheezes or snores during sleep;
  • Frequent colds (including rhinitis, maxillary sinusitis, quinsy, common cold, pharyngitis, tracheitis, etc.);
  • Diminished hearing; the child regularly asks to repeat what has been said, cannot hear well when addressed or does not react at all;
  • Frequent inflammations of the middle ear;
  • The child speaks nasally or there is recognized a language dysfunction.
Pemeriksaan Kaki di RS Yagoto Nisseki

Dokter ahli kaki (entah apa dokter tulang) istilahnya.. Keisei.. apa yah, hihi lupa!!

Sesudah pemeriksaan hidung, kamipun ke dokter kaki, mungkin dokter tulang ya. Zahra yang udah kelaperan, karena udah jam 12, makan roti dulu. Dokternya laki2 muda, bisa berbicara bahasa inggris. Beliau menanyakan kronologisnya, dan Kaki Zahra pun dilihat dengan teliti. Kaki Zahra terkena bagian atas ban sepeda saat diboncengi Om Krisna hari sabtu sore. Kelihatanya begitu terkena, langsung berhenti. AKu pikir ngga apa2, lecet sedikit aja, tapi karena hingga selasa pagi blm bisa jalan baik, jadi mulai khawatir juga. Dokter nanya apa bisa gerak atas bawah, tapi zahra blm bisa, dan waktu di pegang2 dokternya `Itai Itai!!` (sakit!)
Untuk kepastiannya, dokter menyuruh rongten. Pergilah kami ke basement 1, ruang rongten, di foto kakinya. kemudian naik lagi ke lantai 2. Alhamdulillah ngga apa2, ngga ada yang patah atau gimana :)

Yang menarik untukku dair hasil rongten-nya, di tulang kaki belakang (tumit), ada sepatah tulang kecil, dokter bilang itu bukan fracture, tapi itu ada tulang bayi, yang sedang tumbuh, menarik banget!

Yah begitu lah petualangan zahra dan mamahnya hari selasa, di RS Yagoto Nisseki. dari jam 9 hingga jam stg 3, makan udong di kantin RS. Oh iya, bayarnya cuman bayar kartu aja, sedangkan lainnya gratis, Obat dikasih dari THT, obat bubuk, plus obat semprot hidung.

Semoga cepat sembuh ya Nak,, dan cepat berlalu masa2 Rhinitisnya, amiiinnnn