Rabu, 17 Agustus 2011

Catatan H17: Yang Tak Terduga

Kata-kata yang sudah terketik di kepala pagi hari tanggal 17 Ramadan/17 Agustus belum sempat terketikkan di MP, hanya baris pendek saja kulayangkan di FB dan Twitter, serta status di YM ^^. Nyatanya, kita ngga tau apa yang bisa terjadi waktu berikutnya, yang mengedit deretan kata di dalam sisi memori, digantikan tema baru.

17 Agustus,, yup! Hari kemerdekaan kita! Bagiku sejak SMP, hari ini juga menandai bertambahnya usia sahabatku, Rani, dimana kami biasa menghabiskan hari 17an bersama di masa SMP dan SMA. 

Di Nagoya, "Kakak"nya Zahra, Kakak Fira, juga ulang tahun tanggal 17, sehingga selalu hadir kue ulang tahun di acara 17an-nya PPI Nagoya -- hingga tahun lalu.

17 Agustus kali ini sangat special karena bertepatan dengan 17 Ramadan. Apanya yang special?? Sangat special.. karena 17 Ramadan 7 tahun yang lalu, aku sedang berjuang melahirkan Zahra.. perjuangan di bulan suci, yang terasa sekali pertolongan dari Allah.. yang terasa sekali kasih sayang dan support dari keluarga dan para sahabat.. special karena saat itu aku berjuang tidak sendirian, selain keluarga, banyak teman-teman yang turut menunggu di rumah sakit..
 
‎17 Ramadan 7 tahun lalu, Allah menyelamatkan bayi kecil dengan detak jantung tak normal yang mau lahir ke dunia, karenanya kami beri nama Anjainah, yang diselamatkan oleh Allah, dan semoga selalu diselamatkan oleh Allah, di dunia dan di akhirat, aminnn, Terimakasih ya Allah bayi kecil suci ini lahir dan tumbuh dengan normal, sehat, dan cerdas.. kami berharap rasa syukur selalu mengisi hati kami dan anak kami, karenanya kami beri nama Syakira, Syukur, bukan hanya bersyukur di lidah, tapi bersyukur secara keseluruhan, memanfaatkan tubuh dan raga ini dengan optimal, digunakan untuk menimba ilmu dan mendekatkan diri dengan sang Khalik, dan memberikan manfaat dan sesama dan bagi alam, aminnn.. Bayi mungil putih nan cantik, yang memberikan kebahagiaan, kami berikan nama Zahra, seperti Nabi memberikan nama Az-Zahra pada putrinya Fatimah.. semoga tumbuh sholeh, aminnn..

Tak ada perayaan khusus.. hanya ada cerita dan canda,, dan permintaan Zahra supaya Mamahnya ngga galak, he he he.. Pagi ini ikut saur, katanya ingin puasa sampe magrib hari ini. Baca Iqro, lalu cerita lagi sambil tiduran.. yang ternyata Zahra ngga bisa tidur. Mungkin terlalu bersemangat ingin jalan-jalan sama Kak Aya, Deeja, Ua Shanti dan Pak Imam ke aquarum di Gifu hari ini.  Mamahnya harus ke kampus menyelesaikan salah satu analisis untuk dikirim hari ini, dan ayahnya ada jadwal kerja hingga malam.. Akira tetap ke hoikuen seperti biasanya..

Jam setengah 11, aku mengantar Zahra ke rumah Ua Shanti.. lalu jemput bada magrib di rumah Pak Imam.
Alhamdulillah berhasil puasa hingga magrib! sempat minum 1 kali pas siang.. aku memang bisa kalau sudah lewat jam 12, boleh minum.. tapi katanya minumnya hanya 1 kali saja 
Zahra langsung ngasih liat foto-foto yang Zahra ambil di aquarium Toto, banyak ikan-ikan besar!
(Foto: Pak Imam)

Lalu pembicaraan beralih ke Hamster baru Deeja, oleh-oleh dari Pak Imam ^^. Setelah itu kembali bermain bersama Aya, Deeja, Akira. Akira terpesona sekali dengan hamsternya!

Selesai makan, pass banget hendak latian nari, terdengar tangisan Zahra, aku tak berpikir yang aneh, yah mungkin jatuh atau kejedug, yang "biasa" bagi anak-anak. Aku mulai agak panik waktu Mba Puji berseru "berdarah!!"
Tanganku mencoba tenang dengan hati yang panik melihat darah mengalir deras dari matanya. Aku segera mengambil Zahra di tangan kiriku, dan meraih tisu yang disodorkan, untuk membersihkan aliran darahnya. Lalu aku meminta kain pada Miki-san, serta minta tisu yang dibasahkan. Legaaa saat mengetahui mata Zahra baik-baik saja. Sumber lukanya ada di dahi persis di atas hidung di tengah-tengah kedua mata. Dahinya terobek, dengan luka cukup dalam, ngga tega rasanya melihatnya, aku membiarkan Zahra menangis, dan menempelkan kain di dahinya agar lukanya berhenti.
Pak Imam langsung mengajak ke RS untuk diperiksa lebih lanjut, karena mungkin perlu dijahit, sembari juga meyakinkan tidak adanya hal lainnya. Teh Shanti dan Mba Puji juga ikut menemani, Akira juga tentunya. Sedang Aya Deeja menunggu bersama Miki-san.

"Zahra pasti sakit banget ya.. tapi coba yang tenang ya.. kl nangisnya keras tenaganya nanti habis.."
Perlahan Zahra mencoba lebih rileks, berhenti menangis, dan mencoba mengatur nafasnya.

RS terdekat dari rumah Pak Imam rupanya tidak ada dokter jaga yang bertugas, sehingga mereka menyarankan ke emergensi center. Namun emergensi center terdekat rupanya cukup jauh, sehingga kami memutuskan untuk ke Red Cross Hospital - Yagoto Nisseki, yang beroperasi 24 jam. RS ini tempat opname Zahra dan Akira, dan terkadang kami juga ke emergensinya. RS ini juga langganan Teh Shanti, yang sudah mengerti seluk beluknya.

Beruntung sekali emergensi disini sigap dan kartu asuransi bisa disusulkan. Ayah datang menyusul sepulang kerja, dengan membawa kartu RS serta kartu asuransi. Tak lama, nomor kami, 146 dipanggil masuk. Kami masuk bersama Pak Imam, yang sangat fasih berbahasa Jepang. Dokternya laki-laki. Pertama dokternya memeriksa lukanya, agak dibuka (yang membuatku miris). "Dalam ya lukanya"


Pak Imam lalu menjelaskan apa yang terjadi, kebetulan beliau menyaksikan langsung apa yang terjadi. Zahra loncat ke depan sofa, dari belakang sofa, tampaknya bermasuk mau duduk. Hanya saja loncatnya kebablasan dan meluncur, kepalanya persis kejedug pinggiran meja, dimana mejanya adalah meja kaca. Melihat proses kejedugnya, Pak Imam langsung menduga bisa berdarah, dan ternyata betul. hanya saja lukanya lebih dalam dari yang diduga.

Dokter lalu memeriksa otot semua bagian tubuhnya, di "moshi-moshi" apa itu ya, didengar pake alat dokter itu. ko tiba2 lupa namanya ya. Lalu dicek apakah kaki kanan dan kiri bisa gerak, jari-jari kaki bisa gerak, pergelangan kaki bisa gerak, demikian juga untuk tangan. kepala diputar. mata dicek. bagian dalam mulut dan rahang. Alhamdulillah semua baik.
Dokter itu lalu memanggil rekan dokternya, perempuan, untuk pendapat kedua. Dokter perempuan ini melihat luka Zahra dengan senter, dan juga merasa lukanya agak dalam, dan khawatir jika ada luka di dalamnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk CT ^^
Beginilah RS di negara maju yang penuh fasilitas. Semua serba dicek, sehingga dokter bisa yakin dengan tindakan yang perlu diambil. 

Tidak sampe 1 jam setelah CT, kami dipanggil kembali. Hasil CT sudah keluar, dan kami diperlihatkan 3D kepala Zahra. Lobang lukanya hingga ke tulang tengkoraknya. Tampak sedikit retakan tipis di tulangnya, yang bisa jadi retakan bisa jadi juga sambungan tulang. kata dokter akan sembuh sendiri, apalagi anak kecil lebih cepat sembuhnya. Semula dokternya mempertimbangkan untuk menjait lukanya, namun karena beliau bukan spesialis bedah, beliau menyarankan untuk kembali lagi ke RS bertemu dengan dokter bedah spesialis kulit (semacam dokter kecantikan), pertimbangannya karena Zahra perempuan, dan tentunya tangan ahli bisa lebih indah menjaitnya. Sembari juga melihat apakah lukanya bisa menutup sendiri. Setelah diobati lukanya dengan sejenis betadine (3 kali), dokternya menempelkan plester ke lukanya, sembari ditekan lobang lukanya agar menutup. Ngga sekali jadi, pertama dicoba gagal, lalu dokter itu meminta bantuan rekannya.

Dokternya juga bercerita kalau sempat bertemu Zahra waktu bulan April lalu Zahra diopname, beliau masih inget ZAhra sakit kaki kiri kanan saat itu. Memang pernah beberapa kali ada rombongan dokter laki yang mencek Zahra, tapi aku ngga ingat wajah2nya. Zahra rupanya masih ingat. Saat itu dokternya datang pas lagi sama ayah katanya. Malam ini, Zahra dikasih obat untuk mencegah bakteri, 3 kali sehari untuk 3 hari. 

Semua pemeriksaan dan obat gratis, alhamdulillah.

Moga-moga cepat sembuh ya Nak!
Jangan ada luka lagi ^^ amiiinnnnn

Alhamdulillah malam ini Zahra diselamatkan oleh Allah, dan diberikan kesabaran. Pasca CT sudah bisa bicara dan bercanda lagi. dan sudah bisa jalan lagi. Malam ini juga tidurnya nyenyak.

Semoga sehat, genki ippai seterusnya ya! amiinnn

 Terimakasih banyak untuk Pak Imam, Teh Shanti, Mba Puji, Miki San, Aya, Deeja, Ayah, dan Akira untuk hari ini, o sewa ni narimashita  

ps. Akira baik bangett semalaman ini!

(Zahra, minggu 21 Agustus, di jalan menuju mesjid)

20 komentar:

  1. Zahra-chan, moga cepat sembuh dan lukanya ngga berbekas...aamiin

    BalasHapus
  2. zahra chan otanjyoubi omedetou ya nak... semoga doa dan harapan mama-papa diijabah oleh Alloh aamiin... odaijini juga ya, kebayang paniknya mama, krn memang pembuluh darah di kepala sangat banyak jd kalo ada luka pasti berdarah2 banget... sampai lupa alat moshi2 (maksudnya stetoskop kana...). insyaAlloh lukanya akan menutup sendiri mba... subhanalloh ya, Alloh mengatur semua dgn rinci. Peluk sayang buat zahra chan ^.^

    BalasHapus
  3. Duh zahra, baca ceritanya ikut deg2an.... Emang kl luka di kepala darahnya banyak ya ma, lumayan bikin panik yg liat, tp insya allah ga berbahaya. Mudah2an cepet sembuh yaa....

    BalasHapus
  4. Masya Allah ma... Mudah2an Zahra cepat sembuh ya lukanya...

    BalasHapus
  5. Moga cepat sembuh yaa Zahrachan. Dari Bunda Well di Chiba.^_*

    BalasHapus
  6. aduh,kebayang liat darahnya.cepet sembuh ya t zahra.

    BalasHapus
  7. Baru saja Enin sama Aki baca cerita teteh zahra. ga tahan enin nangis sediiihhhhhhh ............ kasian teteh zahra.
    Teteh zahra, cucu Enin, sudah yaaa setelah ini teteh harus lebih hati2 dalam segala hal. dan jaga Akira.
    Tentunya teteh zahra mendapatkan kesabaran serta pertolongan Allah. Malaikat2 kecil di turunkan Allah untuk menemani teteh hingga sembuh, sembuh yang sempurna.
    Teteh zahra, Enin sangat sayang teteh, enin selalu mendo'akan teteh
    . cepat sembuh ya cantik, makan yg baik agar sembuhnya cepat.
    sun dan peluk cium enin dari jauh.

    BalasHapus
  8. enin aki makasihhh hehe..amin aminnnn
    ini soalnya baru kejadian langsung ditulis jadi masih hiperbola hehe.. skr alhamdulillah zahra dah membaik, dan kata dokter insyaAllah bisa pulih alami, ngga perlu dijait.. ^^

    BalasHapus
  9. iyaaa makanya tuh nunggu2 rifa online pengen nanya2 he he..

    BalasHapus
  10. iyaa benerrr apalagi kl baru ngalamin, anak perempuan pula.. makasih yaa tante iva!

    BalasHapus
  11. Mba RItaaa makasih banyak yaaa hampir tiap hari jadi ditelp dan disms hehe... alhamdulillah Zahra dah membaik skr.. menanti lukanya pulih total skr.. btw iyah itu stetoskop yah alat moshi2nya hehe.. peluk juga untuk tante rita!

    BalasHapus
  12. alhamdulilah baru baca ... semoga Zahra cepat sembuh

    BalasHapus
  13. enin.. ini R dah pasang foto luka Zahranya,, pas foto sih kaya yang ga tll keliatan (secara liat aslinya lebih gimana gitu..) tp liat fotonya lagi skr, duh,, ga tega yah..

    BalasHapus