Sabtu, 13 Agustus 2011

Catatan H6; Belajar dari sebuah festival

Musim panas di Jepang khas dengan semaraknya festival kembang api di berbagai tempat, yang disebut Hanabi. Tahun ini, kami tidak bisa datang ke Hanabi di Nagoya-ko seperti tahun tahun sebelumnya, dan untuk pertama kalinya kami mencoba datang ke Hanabi di Toyota pada 31 Juli, lalu karena anak-anak belum puas, kami datang ke Hanabi Okazaki pada 6 Agustus lalu.
Toyota maupun Okazaki merupakan salah satu kembang api besar di daerah Aichi, Toyota melemparkan 16ribu kembang api, sedangkan di Okazaki dilepas 20ribu kembang, Bandingkan dengan Hanabi di Nagoya-ko yang "hanya" 3000. Di Okazaki ini, kembang api dilepas dari 3-4 sumber: 1 dari perahu lampion di tengah sungai Yahagi, 1 dari sisi sungai, 1 (kayanya) juga dari perahu di tengah sungai, dan 1 lagi di sisi sungai akan lebih ke darat. Hanabi dilepas dari pancaran di atas perahu, hingga yang tinggi menjulang ke atas.

Semula kami membayangkan bahwa jumlah orang yang berlipat dari yang datang ke Nagoya ko pastinya membuat lebih sumpek dan macet, tapi ternyata, yang di Okazaki walaupun rame sekali, tapi bisa tetap lancar dan mengalir.


Di Okazaki, kebanyakan orang akan menggelar tikar di sepanjang pesisir sungai Yahagi. Spot terbaik bisa juga melihat Okazaki castle, namun di situ tampaknya perlu reservasi khusus ^^. Berbagai stand makanan hadir di sepanjang jalan, dann yang paling khas lagi saat festival kembang apai: orang-orang yang memakai Yukata maupun Jinbei, benar-benar suatu masa dimana terasa sekali Jepangnya!
Kali ini melihat arus orang, dan jumlah orang yang duduk di sepanjang sisi sungai mengingatkanku akan hari lebaran! mungkin karena begitu banyaknya orang, dan juga karena bersamaan dengan bulan puasa.

Aku mencatat beberapa hal malam ini:

 Ketertiban.
Begitu banyak orang, sepanjang mata memandang, namu semua tertib, tidak ada desak-desakan. Selesai Hanabi, pak polisi yang jumlahnya banyak banget itu sigap bertugas, dan mengatur lalu lintas para pejalan kaki dari dua arah. 

Kebersihan.
Tidak ada koran-koran bekas alas yang tertinggal, hampir tidak ada sampah yang tertinggal di rerumputan maupun di jalan. Di salah satu sisi jalan, tersedia alokasi untuk sampah super besar, dimana orang-orang akan membuang sampah yang sudah ditenteng dalam plastik.

Tidak terlihat sama sekali orang yang merokok dan tidak tercium bau rokok, setidaknya di tempat kami duduk dan jalan. Biasanya ada tempat khusus untuk rokok, namun kali ini aku tidak tau dimana. 

 Pelestarian lingkungan
Sungai Yahagi merupakan 1 dari ribuan sungai di Jepang, dan semuanya meliki ciri yang serupa: lebar, indah, dengan sisi yang diperlihara baik dan luas, dan air sungai yang tampak tak tercemari. indah nan sejuk sekalii!!

 Toilet dadakan yang bersih dan tak berbau
Kebetulan kami duduk di dekat toilet, yang dibuat dari kotak 1x1 meter layaknya toilet2 dadakan lainnya. Kotak toilet berjejer banyak sekali! Hebatnya, tak berbau! dan bersih. Seengganya hingga hanabi selesai, pukul 9. Sistem fush dibuat hemat air dengan klep. Tersedia tisu toilet (dan mungkin ada yang mengeceknya, karena aku ngga melihat stok tosu toilet di dalamnya). Toilet ini sering kali menjadi hal yang diabaikan, padahal sangat penting sekali keberadaannya, dan kebersihannya!

 Hormat menghormati
Engga ada (atau sangat jarang) ada yang tiba2 mengambil posisi menghalangi, semua tampaknya berusaha menikmati posisi menonton hanabi dari tempat masing, sembari memikirkan ornag yang duduk di belakang dan samping kiri kanan agar bisa sama2 nonton dengan nyaman

 Kebutuhan akan hiburan dan Taraf hidup yang maju 
(ya iyalah, Jepang! hehe)... Heran ngga sih, melihat begituuu banyak orang berbondong-bondong di tengah udara yang panas, rela2 memakai yukata/jinbei, datang lebih cepat untuk mendapat posisi duduk yang enak, lalu duduk menonton hanabi hehe.. yah mungkin ada orang-orang yang heran, dan pastinya banyak juga yang ingin berada disitu, be one this thousand of people.. *seperti kami hehe*
Hal ini menandakan memang perlunya orang akan hiburan.
Sehari-hari berada dalam kotak rumah yang kecil, setiap hari masuk kotak berikutnya, baik mobil maupun bis atau chikatetsu untuk masuk ke kotak berikutnya lagi yaitu sekolah atau kantor, memang membuat jenuh ^^. berada di alam lepas, duduk santai membuat badan menjadi rileks (note. bagi yang suka). Memandang hanabi memiliki rasa takjub, dan keindahannya bisa membuat hati turut senang ^^.

 Kreatifitas dan Variasi teknologi
Yang aku heran lagi, banyaknya dan bervariasinya desain hanabi!!! berarti memang ada orang yang khusus ngutak atik hanabi ini!!! hehe.. mungkin menjadi tantangan tersendiri ya^^.
dan sepanjang nonton aku masih berpikir bagaimana hanabi ini dibuat. Pastilah fisikanya cukup rumit, dan memerlukan perhitungan yang matang untuk sudut tembak, dan lama waktu dari mulai dilepas hingga meledak.

 Ajang promo wisata daerah
Ini, mas Endra yang komen, atas pertanyaan aku: dana-nya gimana ya??? Selain memang aku dengar banyaknya perusahaan yang mensponsori hanabi, hanabi juga bisa menjadi cara jitu untuk promo wisata daerahnya.

 Ajang pelestarian budaya
Ya! karena saat ini banyak sekali orang (termasuk orang asing) yang akan memakai baju tradisional Jepang!

Eco
Jepang terkenal negara yang benar-benar berupaya Environmental Friendly, tapi kalau diperhatikan bekas ledakan hanabi, akan menyisakan kepulan abu yang cukup tebal.. yang ini, aku masih belum dapet jawabannya ^^. pabrik sampah aja ngga menyisakan dioksin ke udara, mungkin hanabi juga?? atau sedang on going menuju itu?? ^^.


4 komentar:

  1. Thanks for sharing Rahma. Memang banyak sekali yg bisa kita pelajari dari Jepang, termasuk pengelolaan festival dan promosi pariwisata dan budayanya.

    BalasHapus
  2. bersyukur bisa 'hidup' di negara maju,jadi ketularan disiplin,tertib dan mengetahui budayanya :)

    BalasHapus
  3. betul betul ^^. di indo kl ada kembang api, bikin sendiri apa impor ya??

    BalasHapus